Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Didesak pensiun hingga disebut terkena mental, raja tinju kelas berat versi WBC, Tyson Fury bernasib ngenes usai duel lawan Francis Ngannou.
Pertarungan yang mentas kemarin Minggu (29/10/2023) itu berlangsung lebih kompetitif dari perkiraannya.
Si Raja Gipsi yang sudah melalang buana sebagai petinju banyak dinilai bakal menang mudah.
Namun, dia justru mendapatkan perlawanan yang sengit dari Ngannou.
Bukan hanya dibuat menang tipis, Fury juga sempat duduk di kanvas karena jotosan keras sang petarung MMA.
Hasil duel ini praktis membuat petinju asal Inggris itu panen komentar miring.
Ngenesnya, pemegang gelar WBC itu bahkan sampai didesak untuk pensiun.
Desakan pedas itu keluar dari mantan juara tinju kelas berat, Riddick Bowe.
Kendati demikian, Fury diyakini akan tetap bertarung.
"Tyson, dia harus pensiun," ujar Bowe, dilansir Juara.net dari Boxing-Social.com.
Baca Juga: Lihat Francis Ngannou Nyaris Bikin KO Tyson Fury, Jon Jones Bilang Begini
"Dia cuma melawan petarung yang belum pernah berduel dan tanpa pengalaman."
"Tyson Fury harusnya bisa menang dengan mudah."
"Dia membuat Tyson terlihat lemah. DIa mukulnya sampai jatuh."
"Jika dia tidak pernah punya pengalaman duel sebelumnya, bagaimana bisa dia melakukan hal tersebut?"
"Menurut saya, Tyson harus mulai berpikir untuk pensiun. Tetapi, pada akhirnya dia akan tetap bertarung. Mari kita lihat saja," sambungnya.
Selain didesak pensiun, nasib ngenes Fury lainnya adalah diklaim kena mental.
Mantan petinju asal Inggris, Carl Froch yang punya pemikiran seperti itu.
Duel berat yang pada awalnya dinilai bakal mudah dia yakini bakal mempengaruhi mental petarung.
Apalagi banyak yang menilai Fury harusnya kalah di bentrokan tersebut.
Baca Juga: Silakan Jerumuskan Khamzat Chimaev, Raja UFC Pasti Habisi Si Serigala
"Kalah dalam pertarungan yang harusnya bisa menang mudah bakal memberikan serangan mental padanya," tukas Froch, dilansir Juara.net dari TalkSport.com.
"Dia datang sembari berpikir takkan menemui masalah."
"Dia mungkin berpikir hanya akan bergerak sedikit dan seperti sparing biasa."
"Namun, nyatanya dia dapat perlawanan yang kompetitif."
"Dan semua orang berpikir dia kalah."
"Jadi, secara psikologis itu harusnya memberikan serangan. Itu harusnya masuk ke pikirannya," tutup pensiunan petinju yang pernah juara kelas menengah super versi WBA dan IBF tersebut.