Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dua jagoan Amerika Selatan, Brasil dan Argentina, memperoleh hasil buruk pada laga perdana mereka di Piala Dunia U-17 2023.
Juara bertahan Brasil memainkan laga pertama mereka di Piala Dunia U-17 2023 pada Sabtu (11/11/2023) di Jakarta International Stadium.
Menghadapi Iran, Kaua Elias dan Rayan yang merupakan top scorer kembar Brasil saat menjadi juara Copa America U-17 2023 turun menjadi starter memimpin lini serang Selecao.
Brasil langsung mengambil inisiatif lebih menyerang daripada lawannya.
Sampai pertengahan babak pertama, Brasil memegang penguasaan bola sampai 66%.
Mereka melepaskan 5 tembakan tetapi tidak satu pun yang on target.
Tembakan tepat sasaran Brasil baru terjadi pada menit ke-25 lewat tendangan jarak jauh bek Vitor Reis yang bisa diblok kiper iran, Arsha Shakouri.
Tak lama berselang, Shakouri membendung sebuah sundulan pemain Brasil yang mengarah ke gawangnya.
Brasil akhirnya berhasil mencetak gol di menit ke-28.
Rayan melepaskan tembakan melengkung sedikit dari luar kotak penalti dengan kaki kiri.
Shakouri tak bisa menjangkau bola yang bersarang di pojok kanan gawangnya.
Rayan mencetak 29 gol dalam 34 laga buat Vasco da Gama U-17 pada tahun lalu sehingga dia mulai diincar Barcelona.
Gol yang dicetaknya di Piala Dunia U-17 2023 tentu akan membuat pemain bernama lengkap Rayan Vitor Simplicio Rocha ini makin memikat.
Wasit memberikan injury time 4 menit dan Brasil menggandakan skor di menit ke-45+1.
Dari sayap kanan, Rayan melakukan operan satu-dua dengan Dudu sehingga dia bisa masuk ke kotak penalti.
Berupaya menyapu bola dari kaki Rayan, bek Iran, Abolfazi Ahmadabad, malah menjebol gawangnya sendiri.
Babak pertama pun ditutup dengan Brasil unggul 2-0 atas Iran.
Babak kedua dimulai, Brasil tampak rileks mengendalikan permainan.
Namun, di menit ke-54, Iran tiba-tiba bisa mencetak gol.
Kesalahan operan dilakukan bek Brasil, Da Mata, di kotak penalti sendiri.
Bola direbut Yaghoob Barajeh yang kemudian melepaskan tembakan kaki kiri untuk menjebol gawang Selecao.
Kepercayaan diri Iran meningkat dan mereka makin berani melancarkan serangan.
Di menit ke-69, penjaga gawang Shakouri menendang bola jauh ke depan.
Bola dikejar dan didapatkan oleh Kasra Taheri.
Bola tembakan mendatar Kasra melewati sela-sela kaki kiper, Phillipe Gabriel, dan masuk ke gawang Brasil.
Empat menit kemudian, Iran mencetak gol lagi!
Mereka melancarkan serangan balik dengan cepat.
Dari kanan, Taheri masuk ke kotak penalti dan menyodorkan bola ke hadapan Esmaeil Gholizadeh yang dengan mudah kemudian menjebol gawang Gabriel.
Injury time selama 9 menit diberikan oleh wasit.
Shakouri melakukan penyelamatan hebat dengan satu tangan menangkis sebuah sundulan yang mengarah tepat ke gawangnya.
Tidak ada lagi gol yang tercipta sehingga Iran menang 3-2 atas Brasil kendati sempat tertinggal 0-2 lebih dulu.
Pada pertandingan lain di Grup D, wakil Amerika Selatan yang lain, Argentina, mentas melawan Senegal di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Terinspirasi dari keberhasilan Lionel Messi dkk. menjadi juara Piala Dunia 2022, Argentina memulai perjalanan untuk meraih trofi pertamanya di Piala Dunia U-17.
Namun, tim asuhan Diego Placente menghadapi lawan yang berat mengingat Senegal datang ke Indonesia dengan status sebagai juara Afrika.
Benar saja, pertandingan baru berjalan 6 menit, Argentina dikejutkan oleh gol Senegal.
Winger berusia 15 tahun yang sudah membela tim senior Senegal, Amara Diouf, menjebol gawang Froilan Diaz dengan tembakan keras kaki kanannya setelah mengecoh Ulises Gimenez di sisi kanan pertahanan Argentina.
Diouf dikabarkan akan mengikuti jejak seniornya, Sadio Mane, dengan bergabung ke klub Liga Prancis, Metz, saat usianya sudah dewasa nanti.
Di menit ke-20, peluang bagus bagi Argentina untuk menyamakan skor tidak menghasilkan gol.
Sepakan jarak dekat dari Agustin Ruberto setelah menerima umpan mendatar dari Santiago Lopez diblok kiper Senegal, Serigne Diouf.
Keasyikan menyerang, Argentina kecolongan lagi pada menit ke-38.
Sekali lagi, Amara Diouf menghadirkan petaka.
Diawali kesalahan operan Argentina di daerahnya sendiri, Diouf mengambil bola dan masuk ke kotak penalti.
Sepakan pertamanya masih bisa diblok kiper dan bek Argentina tetapi tidak upaya keduanya.
Dari sudut sempit, Diouf menceploskan bola ke dalam gawang Argentina.
Argentina tak mampu mencetak gol kendati ada injury time selama 4 menit sehingga babak pertama ditutup dengan keunggulan 2-0 Senegal.
Argentina berusaha menekan sejak menit pertama babak kedua.
Tetapi, kebanyakan manuver mereka bersumber pada Santiago Lopez sehingga mudah dipatahkan Senegal.
Sampai menit ke-75, permainan Argentina praktis tidak berkembang.
Diouf malah hampir mencetak hattrick di menit ke-78 setelah lolos dari jebakan offside.
Beruntung bagi Argentina, tembakan menyilangnya melebar ke sebelah kiri.
Di menit terakhir waktu normal, tembakan jarak jauh Franco Mastantuono terlalu mudah diatasi Serigne Diouf.
Wasit memberikan injury time selama 8 menit.
Argentina akhirnya bisa mencetak gol di menit ke-90+2.
Kiper Diouf salah mengantisipasi tendangan bebas Agustin Ruberto.
Bola mencelat dari tangannya dan masuk ke gawang Senegal.
Sayangnya bagi Argentina, waktu yang tersisa tidak cukup bagi mereka untuk mencetak gol kedua.
Senegal akhirnya menutup pertandingan dengan kemenangan 2-1 atas junior-junior Lionel Messi.
Hasil Piala Dunia U-17 2023
Sabtu (11/11/2023)
Grup C
Brasil vs Iran 2-3 (Rayan 28', Abolfazi Ahmadabad 45+1'bd/Yaghoob Barajeh 54', Kasra Taheri 69', Esmaeil Gholizadeh 73')
Grup D
Argentina vs Senegal 1-2 (Agustin Ruberto 90+2'/Amara Diouf 6', 38')