Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih membahas pertarungannya kontra Lucas Alexadner termasuk momen pukulan tambahan yang dia lakukan pada sang lawan.
Bentrokan mereka digelar pada tanggal 18 November kemarin.
Si Tendangan Maut memenangkan pertarungan lewat kmenangan KO 91 detik saja.
Satu hal menarik adalah pukulan tambahan yang dilakukan oleh Jeka.
Melihat lawannya terjatuh, dia memberikan beberapa pukulan ground and pound yang keras.
Kepada Juara.net, petarung asal Simalungun tersebut menegaskan bahwa bogem mentah tambahan yang dia lepaskan bukan sebuah tindakan tak menghormati lawan.
Dalam duel MMA, hal semacam ini memang harus dilakukan.
Pasalnya petarung bisa saja bangkit dan membalikkan keadaan andai dia lengah.
"Banyak yang bilang di Indonesia kalau saya harus menghormati lawan," ungkap Jeka.
"Tetapi, di MMA tidak boleh seperti itu."
Baca Juga: Lucas Alexander Buka Suara soal Kekalahan dari Jagoan UFC Indonesia Jeka Saragih
"Sebelum wasit menyetop pertarungan, kita tidak boleh berhenti."
"Kita harus terus menyerang sampai lawan benar-benar tertidur."
"Walaupun sudah KO, kita tetap pukul saja. Kan ada wasit yang menilai," imbuhnya.
Jeka menjalani persiapan yang berat untuk debutnya di UFC kemarin.
Tak hanya memoles senjata, dia juga harus memangkas berat badan untuk bertarung di kelas bulu.
Perasaan bahagia membuncah saat berhasil memenuhi batas berat badan yang ditentukan.
Dia pun sedikit berselebrasi atas keberhasilan awalnya tersebut.
"Tetap aja sombong ya, cuma kita yang teriak-teriak ya?" kenangnya sambil tertawa soal prosesi pemangkasan berat badan.
"Sebenarnya tidak mau seperti itu."
Baca Juga: UFC Austin - Curhat hingga Ikrar Kepongahan usai Derbi Korban Islam Makhachev Buyar
"Tetapi, itu naluri kan?"
"Waktu saya bertanding itu, lihat sendiri unggahan UFC, berapa kali saya diunggah?" sambungnya.
Berhasil memetik kemenangan, Jeka juga melakukan selebrasi yang menarik.
Si Tendangan Maut menegaskan bahwa dia akan tetap berselebrasi termasuk juga menggunakan ikat kepala Gotong Simalungun pada pertarungan-pertarungan selanjutnya.
"Pasti lah," tegasnya.
"Mungkin dari dulu saya joget-joget, sih."
"Itu sudah kebiasaan. Karena di latihan saya kalau sudah capek juga joget-joget saja," tambah Jeka.