Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
shavkat r
JUARA.NET - Jagoan kelas welter UFC, Shavkat Rakhmonov, mengungkapkan alasan mengapa dia punya rekor selalu menang dengan KO atau kuncian.
Saat ini menjadi penantang ranking 5 di kelas welter UFC, Rakhmonov belum pernah mengalami kekalahan.
Rekor jagoan kelahiran 23 Oktober 1994 ini sudah mencapai 17-0.
Hebatnya lagi, Rakhmonov tidak pernah membutuhkan juri untuk memutuskan hasil pertarungannya.
Jagoan berjulukan Nomad ini selalu menang finish dengan detail 8 kali lewat KO dan 9 kali via kuncian.
Rekor ini membuat Rakhmonov tampak lebih menyeramkan dari bintang baru UFC lainnya, Khamzat Chimaev.
Sama-sama belum terkalahkan seperti Rakhmonov, Chimaev sempat selalu menang finish.
Akan tetapi, cacat kemudian terjadi dalam rekornya.
Dalam 3 penampilan terakhir, Chimaev 2 kali hanya berhasil menang dengan perhitungan angka dari juri.
Seperti dikutip dari Championat, Shavkat Rakhmonov mengungkapkan alasan mengapa dia selalu menang sebelum waktu pertarungan selesai.
"Mengapa semua pertarungan saya berakhir cepat?," kata jagoan bertinggi badan 185 cm itu.
"Saya tidak tahu, mungkin karena saya bagus di semua area."
"Dalam pertarungan berdiri maupun di bawah."
"Tentu saja, sikap adalah salah satu faktor utama."
"Hal terpenting bagi saya adalah menang."
"Setiap kali masuk ke arena, saya bersiap untuk meraih kemenangan finish."
Baca Juga: Dikejar Waktu Pensiun seperti Khabib, Islam Makhachev Siap Recoki UFC 296
"Mengapa petarung lain tidak bisa melakukan hal ini?"
"Mereka tidak mengambil risiko dan tidak memberikan semuanya," pungkas jagoan asal Kazakstan ini.
Pada akhir pekan ini, Rakhmonov akan menghadapi tantangan besar untuk menjaga rekornya yang selalu menang finish.
Di UFC 296 pada 16 Desember mendatang, dia akan berhadapan dengan Stephen Thompson.
Jagoan veteran itu sudah bertarung 24 kali sejak 2010.
Hanya sekali Thompson mengalami kekalahan sebelum waktu pertarungan habis.
Jagoan berjulukan Wonder Boy itu kalah KO dari Anthony Pettis pada 2019.
Rival-rival elite lainnya macam mantan juara kelas welter, Tyron Woodley, atau Gilbert Burns dan Belal Muhammad tidak mampu menyelesaikan pertarungan melawan Thompson dengan cepat.