Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap MotoGP, Marc Marquez menuding aerodinamika sebagai salah satu faktor kesialannya di musim 2023
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Marc Marquez mengalami musim yang berat di 2023.
Pembalap asal Spanyol itu berulang kali gagal finish akibat kerap terjatuh.
Marc Marquez bahkan mengakhiri musim dengan crash yang dialaminya di MotoGP Valencia.
Pembalap yang 11 tahun bersama itu juga dinobatkan sebagai pembalap paling sering terjatuh.
Marquez tercatat mengalami jatuh sebanyak 29 kali sepanjang balapan musim ini.
Terkait nasib kurang baiknya, Marc Marquez belakangan menjelaskan bahwa ia merasa hal itu terjadi karena masalah pada aerodinamika baru yang dipasang di motornya.
Menurut Marc Marquez, perangkat aerodinamika baru itu membuatnya kesulitan memegang kendali motornya.
Alhasil, ia tak bisa menyelamatkan diri dari insiden seperti biasanya.
Baca Juga: Pol Espargaro : Kalau di Posisi Marc Marquez Saya Akan Lakukan Hal yang Sama
"Di masa lalu, saya bisa melakukan penyelamatan (dari) kejatuhan itu, bahkan tahun lalu."
"Tapi tahun ini, terutama sejak kami memasang aerodinamika baru, saya tidak bisa (melakukannya)," jelas Marquez .
Marquez mengakui aerodinamika yang baru memang membuat performa motor lebih baik tapi di sisi lain, tunggangannya itu jadi sulit diprediksi.
"Ya, (performanya) sedikit lebih baik, sepertinya kami sedikit lebih cepat (dengan aero yang lebih besar), tapi motornya sedikit lebih sulit diprediksi kapan Anda jatuh atau tidak," terangnya.
Terlepas dari apapun penyebab aslinya, hal serupa terjadi pada rekan setim Marquez, Joan Mir.
Mir juga memiliki jumlah jatuh kedua terbanyak di angka 24 setelah Marc Marquez.
Marquez menjelaskan jika dia dan Joan Mir memang memiliki mentalitas serupa dimana mereka berusaha memaksakan motornya sampai maksimal.
Kakak Alex Marquez itu sadar bahwa memaksakan motor sampai maksimal memang bisa memperbesar risiko insiden crash.
Ia paham bahwa main aman akan meminimalisir kecelakaan yang dialaminya, tapi itu bukanlah cara membalapnya.
"Saya dan Joan (terjatuh) lebih sering daripada biasanya, terutama ketika kami mencoba memaksakan motor," ujar Marquez.
"Jika Anda tidak memaksakan (motor), tidak masalah, tapi saya rasa Joan memiliki mentalitas yang sama dengan saya."
"Ia adalah seorang juara dunia, selalu menekan di lintasan dan selalu memberikan seratus persen," tambahnya.