Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Legenda bulu tangkis Malaysia, Tan Boon Heong memberikan wejangan pada Aaron Chia/Soh Wooi Yik sembari mengingat momen dirinya digulung pasangan Indonesia.
Ganda putra Negeri Jiran tersebut baru saja menggelar turnamen terakhirnya di tahun 2023 yakni, BWF World Tour Finals 2023.
Hasil yang mereka petik tidak bisa dibilang memuaskan.
Pasalnya mereka belum berhasil menembus partai semifinal.
Tergabung di grup A, Aaron/Soh jadi bulan-bulanan tiga pasangan lainnya.
Kekalahan selalu mereka derita yakni dari Liang Wei Keng/Wang Chang, Takuro Hoki/Yuga Kobayashi, dan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Satu masalah yang dapat muncul karena catatan minor ini adalah bayang-bayang kekalahan lagi terutama pada Olimpade 2024 nanti.
Tan lantas memberikan Aaron/Soh wejangan.
Menariknya, wejangan dia berikan sembari mengingat momen dirinya hadapi mimpi buruk di depan ganda putra legendaris Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan.
"Peluang Aaron/Wooi Yik di Olimpiade tidak ada urusannya dengan hasil di World Tour Finals," ungkap Tan, dilansir Juara.net dari TheStar.com.my.
"Rekor head to head tidak akan ada pengaruhnya dengan Olimpiade."
"Sebagai contoh, saya dan Koo Kien Keat tidak pernah kalah dengan pasangan Indonesia, Hendra Setiawan/Markis Kido dalam empat pertandingan sebelumnya."
"Tetapi, kami kalah dari mereka di babak perempat final Olimpiade 2008."
"Tekanannya akan lebih terasa di Olimpiade."
"Sebab, event ini digelar empat tahun sekali."
"Sama seperti pasangan lainnya, Aaron/Wooi Yik punya kesempatan yang sama untuk menangi medali emas."
"Memang ada pengaruh keberuntungan juga," sambungnya.
Pertandingan Tan bersama Koo Kien Keat melawan Hendra/Markis berjalan seru pada Olimpiade 2008.
Ganda Merah-Putih berhasil mengambil kemenangan dua gim langsung.
Baca Juga: Ranking BWF Terbaru - Lonjakan Penakluk An Se-young Korbankan Ratu Bulu Tangkis Thailand
Pada gim pertama, wakil Malaysia tunduk dengan skor 16-21.
Setelah itu, pasangan Indonesia mengunci tiket ke semifinal dengan menggulung Tan/Koo, 21-18.
Hendra/Markis berhasil menembus partai final dan bersua pasangan China, Cai Yun/Fu Haifeng.
Mereka berhasil menggondol medali emas setelah mengalahkan unggulan kedua tersebut.
Pertandingan berjalan alot hingga harus diselesaikan dalam tiga gim yakni, 12-21, 21-11, dan 21-16.