Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rapor Dua Murid Valentino Rossi Versi Pengamat MotoGP, Bezzecchi Kurang Perhitungan hingga Sempurnanya Bagnaia

By Fiqri Al Awe - Kamis, 28 Desember 2023 | 10:00 WIB
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menilai performa dua murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia (kiri) dan Marco Bezzecchi (kanan). (MOTOGP.COM)

JUARA.NET - Performa dua murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia dan Marco Bezzecchi pada musim 2023 dibahas oleh pengamat MotoGP, Carlo Pernat.

Kedua pembalap tersebut tampil solid sepanjang tahun ini.

Mereka sempat bersaing ketat di puncak klasemen.

Bagnaia pada akhirnya keluar sebagai juara dunia.

Sementara itu, Bezzecchi nangkring di peringkat ke-3.

Performa kedua murid Rossi tersebut mendapatkan nilai tinggi dari Pernat.

Tidak ada satu pun dari mereka yang nilainya di bawah delapan.

Sang pengamat memberi nilai delapan untuk Bezzecchi.

Menurutnya, pembalap dengan nomor start 72 itu tampil sangat cepat.

Dia sejatinya bisa mendapatkan nilai lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Apa Bedanya Marc Marquez Dulu dan Sekarang? The Baby Alien Akui Hal Ini

Tetapi, angka delapan harus diberikan karena Pernat merasa Bezzecchi kurang perhitungan.

"Dia sudah membuktikan bahwa dirinya adalah pembalap yang sangat cepat," beber Pernah, dilansir Juara.net dari Motosan.es.

"Dia adalah pria yang apa yang Anda lihat itulah yang Anda dapatkan."

"Saya tidak bisa memberikan dia nilai lebih dari delapan."

"Sebab dia terlalu banyak terjatuh."

"Dia terlalu banyak menggunakan insting ketimbang perhitungan matematis."

"Yang jelas, Anda bisa melihat sendiri bahwa dia adalah pembalap yang hebat," sambungnya.

Lanjut ke Bagnaia, Pernat memberikan nilai sempurna atau 10.

Satu hal yang jadi sorotan adalah keberhasilannya mengembangkan sepeda motor Ducati pada awal-awal musim.

Baca Juga: Casey Stoner Berkomentar, Marc Marquez Coba Hindari Nasib Serupa Dirinya?

Seperti yang diketahui, rekan setimnya, Enea Bastianini memang jarang tampil di permulaan musim 2023 karena cedera.

"Dia layak dapat nilai 10, cum laude," tegasnya.

"Dia ingin jadi juara dunia dan dia mampu mewujudkannya. Itu adalah sifat dari seorang juara."

"Terlebih lagi, pada permulaan kejuaraan dunia, dia tidak punya rekan setim."

"Dia menjadi tulang punggung pengembangan sepeda motor 2023 sendirian."

"Dia sejatinya bisa mengunci gelar juara tiga seri lebih cepat andai tak terjatuh di Barcelona karena masalah ban serta kesalahan lainnya," tambah Pernat.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P