Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Gelaran Malaysia Open 2024 begitu penting bagi rival sengit Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Turnamen super 1000 ini bakal mulai digelar pada 9 Januari mendatang.
Para pebulu tangkis praktis bersemangat menyambut hajatan tersebut, tak terkecuali dengan wakil tuan rumah, Aaron.
Pasangan dari Soh itu datang dengan perasaan menggebu.
Dia mengaku Malaysia Open 2024 sangatlah penting bagi mereka.
Pasalnya mereka akan menggunakan turnamen ini sebagai start untuk melibas pergelaran lainnya.
Tentunya kemenangan di hadapan publik sendiri bakal memberikan mereka tambahan motivasi.
"Dengan tahun yang baru, mari kita mulai dengan harapan yang baru pula," ucap Aaron, dilansir Juara.net dari NST.com.my.
"Tahun lalu, kami tampil cukup solid.
Baca Juga: Mimpi Buruk An Se-young di BWF World Tour Finals Kenang Perjuangan di 2023
"Oleh karena itu, kami ingin mengembangkannya. Kami sangat bersemangat dengan Malaysia Open."
"Mendapatkan hasil yang bagus di hadapan publik sendiri adalah hal yang penting. Dan tentunya start yang sempurna akan bagus untuk tantangan yang menanti di depan," tambahnya.
Saat ini Aaron/Soh bercokol di peringkat ke-4 sektor ganda putra.
Mereka memang tampil solid pada tahun 2023 kemarin.
Satu gelar juara dan tiga runner up berhasil mereka kumpulkan.
Ganda Malaysia ini juga punya rekor bagus saat bertemu Fajar/Rian.
Keduanya merupakan rival sengit pasangan Indonesia itu yakni rekor head to headnya 4-3 untuk keunggulan Aaron/Soh.
Pada Malaysia Open 2024 besok, musuh pertama mereka adalah Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard.
Baca Juga: China Masih Paling Favorit, Pelatih Jepang Akui Ganda Campuran Sektor Paling Sulit
Kemenangan demi kemenangan tentu akan sangat baik dalam mengatrol peringkat mereka.
Menariknya, Aaron tidak mau terlalu muluk-muluk soal mengejar tempat nomor satu.
"Itu adalah hal yang selalu kami targetkan," ujar Aaron.
"Saya yakin hal ini akan terjadi pada waktunya nanti. Tetapi, saya tidak boleh terlalu banyak omong."
"Karena kami mungkin akan dikritik setelah hasilnya tak sesuai dengan target, termasuk soal jadi nomor satu."
"Hal inilah yang membuat saya kurang suka bicara soal target. Rasanya seperti kami dalam posisi yang sulit."
"Jika kami membuat target dan tidak kesampaian, kami langsung dikritik. Tetapi, kalau tidak pasang target juga terasa tidak benar."
"Bahkan saat kami memasang target hanya perempat final, target kami dinilai terlalu rendah," sambungnya.