Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Ganda putra Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty datang ke turnamen kandangnya, India Open 2024 dengan perasaan lapar yang menggebu.
Mereka baru saja ikut serta pada turnamen super 1000, Malaysia Open 2024 yang digelar 9-14 Januari kemarin.
Keduanya menunjukan aksi yang luar biasa hingga menembus partai final.
Sayang, Rankireddy/Shetty babak belur pada pertarungan pamungkas.
Pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang masih terlalu kuat bagi mereka.
Pasangan India membuka gim pertama dengan sangat baik.
Keunggulan telak 21-9 berhasil mereka amankan.
Pada gim kedua, Liang/Wang mulai bangkit dan menggondol kemenangan 21-18.
Akhirnya pasangan nomor satu dunia tersebut menjadi juara setelah mengunci skor 21-17.
Baca Juga: Ada yang di Bawah Standar, Rexy Mainaky Bagikan Rapor Anak Didiknya Usai Malaysia Open 2024
Selepas pertandingan, Rankireddy mengaku ada yang mengganggu pikirannya.
DIa merasa tidak bermain 100 persen pada final tersebut.
"Ini bukan permainan terbaik kami,:" tegas Rankireddy, dilansir Juara.net dari Indianexpress.com.
"Masih ada beberapa hal yang tidak benar di lapangan."
"Saya sendiri merasakannya dari dalam diri saya."
"Saya belum puas. Pada turnamen lainnya, saya bisa merasa senang karena tampil 100 persen."
"Tetapi, di sini saya merasa hanya bermain 60 sampai 70 persen," sambungnya.
Selanjutnya, tantangan menanti Rankireddy/Shetty di India Open 2024 (16-21/1/2024).
Rasa lapar usai kekalahan pada Malaysia Open 2024 menjadi motivasi terbesar mereka.
Baca Juga: Malaysia Open 2024 - Bikin Shi Yu Qi Ngenes, Kompatriot Viktor Axelsen Terkejut hingga Merasa Kosong
"Kami makin lapar lagi untuk kejuaraan pekan depan," tegasnya.
"Apalagi kami akan bermain di depan penggemar sendiri," imbuh Rankireddy.
Optimisme sudah selayaknya dirasakan pasangan India tersebut.
Apalagi mereka belajar banyak setelah kekalahan dari Liang/Wang.
"Kami hanya perlu memainkan permainan kami," bebernya.
"Mari kita tidak memikirkan soal memimpin pertandingan. Karena hal itu seperti yang terjadi kemarin."
"Mereka bisa melakukan comeback. Meski tertinggal 3-10, mereka tetap bermain lepas."
"Satu poin saja kami bisa membuat kedudukan 11-3, tetapi malah jadi 10-7. Saat kami menemukan momen lagi, skor sudah 12-12. Malaysia Open dan All England kemarin kondisinya juga sama."
"Senang kami bisa bermain, tetapi kecewa karena tak bisa menahan rasa gugup. Kami lebih tertekan dari mereka. Akibatnya, kami membuat kesalahan sendiri. Semoga kami bisa balas dendam," tambah Rankireddy.