Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Sejarah hari ini 47 tahun yang lalu mencatat debut seorang raja tinju di era 1980-an yang harus berutang supaya bisa digembleng oleh pelatih Muhammad Ali.
Raja tinju itu adalah Sugar Ray Leonard.
Bertarung pada selang 1977-1997, Leonard dianggap sebagai salah satu petinju terbaik sepanjang masa.
Dia menjadi juara dunia di 5 kelas berbeda dan memegang titel juara lineal di 3 divisi.
Leonard adalah salah satu dari "Empat Raja", yaitu kelompok petinju top yang saling bersaing sengit di era 1980-an.
Tiga petinju selain Sugar Ray Leonard adalah Roberto Duran, Thomas Hearns, dan Marvin Hagler.
Empat raja tinju itu membuat popularitas tinju setelah era Muhammad Ali berakhir tetap tinggi.
Memiliki rekor 36 kali menang, 3 kali kalah, dan sekali imbang, Leonard melakukan debutnya dalam sejarah hari ini, 5 Februari 1977.
Di Civic Center, Baltimore, Amerika Serikat, petinju kelahiran 17 Mei 1956 ini mengalahkan Luis Vega dengan keputusan angka mutlak.
Ada cerita menarik di balik momen debut Sugar Ray Leonard.
Setelah memenangi medali emas Olimpiade 1976, petinju bernama asli Ray Charles Leonard itu sebetulnya tidak mau bertinju lagi dan ingin melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
Dia berharap bisa mendapatkan sponsor menyusul kesuksesannya di Olimpiade.
Namun, Leonard terganjal masalah tuntutan tunjangan anak dari kekasihnya, Juanita Wilkinson.
Kasus itu membuatnya mengalami kesulitan memperoleh peluang mendapatkan sponsor.
Kemudian ayahnya divonis menderita meningitis dan ibunya mengalami serangan jantung.
Semua masalah ini membuat Sugar Ray Leonard membatalkan niatnya untuk masuk universitas dan memutuskan menjadi petinju profesional.
Pelatih pertamanya, Janks Morton, mengenalkan Leonard pada seorang pengacara, Mike Trainer.
Orang ini yang kemudian mencarikan utang buat Leonard supaya bisa memulai karier profesional.
Leonard berutang 21 ribu dolar AS atau sekarang sekitar 330 juta rupiah yang harus dibayarnya selama 4 tahun dengan bunga 8%.
Dengan uang itu, Leonard bisa merekrut Angelo Dundee sebagai pelatih dan manajernya.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Sudahi Karier Tak Terkalahkan, Anak Muhammad Ali Lebih Sakti dari Ayahnya
Dundee sebelumnya dikenal sebagai pelatih Muhammad Ali.
Dengan tetap menyerahkan tugas melatih Leonard sehari-hari kepada Morton dan tim lamanya, Dundee yang menentukan prosedur latihan.
Dundee juga yang memilihkan lawan buat Leonard.
Menyusul kemenangan dalam laga debutnya, Leonard menerima bayaran sekitar 40 ribu dolar AS.
Dia segera melunasi utangnya setelah pertarungan.
Pada 1978, dalam pertarungan ke-14, Sugar Ray Leonard sempat berhadapan dengan ayah Floyd Mayweather Jr, yakni Floyd Mayweather Sr.
Mayweather adalah lawan penghuni ranking pertama bagi Leonard.
Menang TKO di ronde ke-10, kemenangan atas Mayweather membuka jalan bagi Leonard untuk masuk ranking dan akhirnya mendapatkan laga perebutan sabuk juara dunia.
Pada 1979, Leonard merebut sabuk kelas welter NABF dan WBC.
Setahun kemudian, persaingan dengan para anggota Empat Raja yang lain dimulai.
Leonard tercatat 3 kali bertemu Roberto Duran dengan menang 2 kali dan kalah sekali.
Dia juga tercatat menang sekali dan imbang sekali menghadapi Thomas Hearns serta menang sekali atas Marvin Hagler.