Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kekalahan bukanlah hal yang selalu buruk khususnya bagi ganda putra terbaik dunia sekaligus rival Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Sebuah hasil minor baru saja mereka rasakan.
Keduanya tunduk di turnamen kandangnya yakni India Open 2024.
Aroma juara sempat mereka rasakan karena berhasil menembus partai final.
Namun, keduanya malah kalah dari pasangan Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae.
Kekalahan tersebut ternyata tidak selalu bermakna buruk.
Rankireddy justru merasa terkadang kekalahan adalah hal yang lebih baik.
Pasalnya, dari kekalahan itu dirinya dan Shetty bisa menjaga nyala api rasa lapar akan kemenangan.
"Terkadang kalah jauh lebih baik," ujar Rankireddy, dilansir Juara.net dari Timesofindia.indiatimes.com.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2024 - Malaysia Simpan Senjata Terkuat untuk Kondisi Genting
"Jika kami terus menang, maka kami akan terlalu santai."
"Jadi, kami harus menjaga nyala api tersebut di dalam diri."
"Kekalahan di India Open kemarin membantu kami untuk menghidupkannya."
"Selain itu, kami juga jadi berusaha mendatangkan ide baru," sambungnya.
Setelah hasil minor di India, banyak turnamen lain yang ditunggu Rankireddy/Shetty.
Salah satu yang paling dinanti-nantikan adalah All England.
Apalagi keduanya bakal datang sebagai unggulan pertama.
Menyandang status unggulan pertama di turnamen sebesar All England tentu membuat mereka senang.
Baca Juga: Reaksi Nova Widianto usai Anak Didiknya Tumbang di Final Thailand Masters 2024
Namun, mereka tak mau terbuai mengingat kemenangan adalah tujuan akhir mereka.
"Ada banyak turnamen sebelum Olimpiade, termasuk All England," ungkapnya.
"Turnamen tersebut begitu spesial bagi kami dan tim."
"Kami ingin mendapatkan hasil bagus di sana."
"Saya baru tahu soal kabar kami jadi unggulan pertama itu kemarin."
"Hal ini membuat kami merasa spesial."
"Tetapi, angka tersebut hanya bagian dari euforia saja."
"Di masa sekarang, kami bisa kalah melawan siapa saja."
"Oleh karena itu, kami tidak terlalu memikirkannya," tutup Rankireddy.