Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

UFC 300 - Jangan Ada KO, Lebih Baik Dokter yang Hentikan Duel Justin Gaethje vs Max Holloway

By Dwi Widijatmiko - Senin, 8 April 2024 | 11:00 WIB
Justin Gaethje lebih suka jika pertarungannya dengan Max Holloway di UFC 300 dihentikan dokter. (TWITTER @UFC)

JUARA.NET - Justin Gaethje mengungkapkan hasil paling ideal buat duel antara dirinya dengan Max Holloway di UFC 300.

Laga Gaethje kontra Holloway bakal menjadi salah satu daya tarik UFC 300 yang digelar pada Sabtu (13/4/2024) di T-Mobile Arena, Las Vegas.

Pertarungan ini memperebutkan sabuk BMF yang merupakan titel simbolis untuk jagoan paling sangar di UFC.

Baik Gaethje maupun Holloway memang dikenal sebagai petarung elite yang aksinya sangat menghibur.

Gaethje adalah seniman KO yang pas dengan nama julukannya yakni The Highlight.

Dari 25 kemenangan sepanjang kariernya, Gaethje meng-KO lawan 20 kali.

Rekor KO Holloway tidak sebagus Gaethje.

Tetapi, jagoan berjulukan Blessed ini adalah salah satu master tinju terbaik di UFC.

Baca Juga: UFC 300 - Bukannya Takut, Max Holloway Malah Antusias Nantikan Duel Penuh Kekerasan

Holloway adalah pemegang rekor jumlah serangan signifikan terbanyak dalam sebuah pertarungan UFC yakni 445 kali.

Pertarungan Justin Gaethje vs Max Holloway di UFC 300 diperkirakan bakal berlangsung dengan adu striking.

Laga ini pun berpotensi memunculkan sebuah hasil KO.

Namun, Gaethje ternyata tidak menginginkan kemenangan KO atas Holloway.

Lawan terakhir Khabib Nurmagomedov itu lebih suka jika pertarungannya nanti dihentikan oleh dokter.

"Saya pikir hasil ideal pertarungan ini adalah dokter menghentikan laga," kata jagoan 35 tahun ini kepada MMAJunkie.

"Saya sangat menghormati Max," lanjut pemegang rekor total 25-4.

"Jika saya bisa merobek matanya, mematahkan tangannya, atau membuatnya tidak bisa berjalan, situasi itu akan ideal buat saya."

Baca Juga: UFC 300 - Buktikan Pengkritiknya Salah, Max Holloway Sebut Justin Gaethje Cuma Manusia Biasa

"Dokter akan menghentikan pertarungan dan saya tidak mau membuatnya KO."

"Tetapi, saya tahu bahwa dia akan mencoba meng-KO saya."

"Jadi, saya juga siap untuk meng-KO dia," pungkas Gaethje.

Dokter yang bertugas di sisi arena memang bisa menghentikan pertarungan jika merasa seorang jagoan tidak berada dalam kondisi yang ideal untuk melanjutkan berlaga.

Sepanjang kariernya, Gaethje sudah pernah dua kali membuat lawannya dinyatakan kalah TKO dengan cara penghentian dokter.

Momennya terjadi sebelum Gaethje berkarier di UFC.

Dia mengalahkan Gesias Cavalcante di ronde pertama dalam ajang World Series of Fighting 2 pada 2013.

Satu korban lagi adalah Luiz Firmino yang dinyatakan kalah pada akhir ronde 3 dalam ajang WSOF 34 pada 2016.

Di lain pihak, Holloway juga pernah sekali melakukan hal itu.

Kejadiannya saat dia membuat Brian Ortega babak belur di UFC 231 pada 2018.

Dokter menghentikan pertarungan perebutan sabuk juara kelas bulu UFC itu menjelang ronde 5.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P