Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 23 tahun yang lalu, rekor kemenangan terbesar dalam sepak bola internasional tercipta dengan Australia membantai Samoa Amerika 31-0.
Australia belum lama ini menyingkirkan Timnas Indonesia dari Piala Asia 2023.
Berlaga dalam babak 16 besar pada 28 Januari lalu di Al Rayyan, Qatar, Skuad Garuda kalah telak 0-4.
Namun, kekalahan besar itu tidak ada apa-apanya dibandingkan nasib Samoa Amerika dalam sejarah hari ini, 11 April 2001.
Negara kecil dengan luas hanya 200 km persegi dan populasi tidak sampai 50 ribu orang itu dibantai Timnas Australia dengan kebobolan 31 gol tanpa balas.
Momen tersebut terjadi di laga Grup 1 Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2002 Zona Oseania.
Australia berpesta pora pada fase itu karena lawan-lawan mereka di Grup 1 adala tim-tim lemah yakni Fiji, Tonga, Samoa, dan Samoa Amerika.
Sebelum bertemu Samoa Amerika, Socceroos sudah lebih dulu membantai Tonga dengan skor 22-0.
Saat menjamu Samoa Amerika di Coffs Harbour, Australia sudah mengurangi kekuatan.
Mereka tidak menurunkan banyak pemain inti seperti striker John Aloisi, yang sebelumnya mencetak 6 gol ke gawang Tonga.
Seperti dikutip dari FourFourTwo, Samoa Amerika sendiri mengalami masalah dengan isu paspor.
Hanya 1 orang dari tim utama yang bisa berangkat ke Australia, yakni kiper Nicky Salapu yang masih berusia 20 tahun.
Samoa Amerika juga tidak bisa memanggil pemain U-20 mereka karena sebagian besar harus menjalani ujian sekolah.
Alhasil, Samoa Amerika praktis menurunkan skuad berisi anak-anak yang rata-rata usianya hanya sekitar 18 tahun.
Tiga orang di antaranya bahkan masih berumur 15 tahun.
Beberapa pemain Samoa Amerika belum pernah merasakan tampil selama 90 menit.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Jadi Juara UFC, Khabib Tak Mau Conor McGregor Dipenjara
Pembantaian jadi terasa sangat wajar karena perbedaan kelas di antara kedua tim.
Sampai 10 menit pertama, situasi masih aman-aman saja.
Neraka buat Samoa Amerika tercipta setelah keran gol dibuka Australia lewat Constantinos Boutsianis di menit ke-10.
Socceroos mencetak 15 gol lagi di babak pertama lewat Archie Thompson (menit ke-12, 23, 27, 29, 32, 37, 42, dan 45), David Zdrilic (13', 21', 25', 33'), Aurelio Vidmar (14'), serta Tony Popovic (17', 19').
Di babak kedua, Australia menambah 15 gol lagi lewat Boutsianis (50', 84'), Thompson (56', 60', 65', 85', 88'), Zdrilic (58', 66', 78', 89'), Vidmar (80'), Simon Colosimo (51', 81'), dan Fausto De Amicis (55').
Pembantaian ini pastinya memunculkan banyak rekor.
Skor 31-0 adalah margin terbesar di pertandingan internasional sepanjang sejarah.
Dengan membukukan 13 gol ke gawang Samoa Amerika, Archie Thompson menjadi pencetak gol terbanyak dalam sebuah pertandingan internasional.
Pembantaian Australia atas Samoa Amerika ini langsung memunculkan pembahasan soal sistem Kualifikasi Piala Dunia di Zona Oseania yang dianggap perlu diubah.
Australia sendiri kemudian pada tahun 2006 pindah ke Zona Asia yang lebih kompetitif.
Socceroos mulai tampil di Kualifikasi Piala Dunia Zona AFC sejak turnamen edisi 2010.