Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Penampilan menjanjikan tunggal putri China termasuk jadi penakluk An Se-young tak lantas membuat mereka bebas dari sorotan pelatih, Luo Yigang.
Kejuaraan Asia 2024 kemarin bisa dibilang merupakan pentas terbaik tunggal putri Negeri Tirai Bambu.
Bagaimana tidak? Mereka mampu menyuguhkan derbi China di babak final.
Selain itu, He Bing Jiao membuat sejarah yang besar.
Tunggal putri berusia 27 tahun tersebut mampu menumbangkan An Se-young di babak perempat final.
Kemenangannya bisa dibilang cukup menjanjikan.
He berhasil menundukan ratu bulu tangkis dunia itu dalam pertandingan dia gim.
Di gim pertama, dia menang 21-17 yang kemudian disempurnakan 21-18.
Menariknya, Luo masih melihat celah dari permainan anak-anak didiknya.
Baca Juga: Debut di Skuad Thomas Cup 2024, Alwi Farhan Bilang Begini
Bagi sang pelatih, tunggal putri China masih belum bermain memuaskan sejak tengah tahun 2023 kemarin.
"Sejak tengah tahun lalu, performa tunggal China tidak terlalu memuaskan," ujarnya, dilansir Juara.net dari Aiyuke.com.
"Karena tidak banyak kejuaraan yang dimenangkan dibanding ganda putri dan ganda campuran," sambung Luo.
Sebagai pelatih, dia mulai memberikan petuah.
Dia mewanti-wanti He Bing Jiao dkk agar tak terlalu terpaku pada peringkat.
"Posisi empat besar sudah tertata saat ini," ucap Luo.
"Masih ada kemungkinan masalah dan juga tekanan."
"Para penghuni ranking delapan besar dunia memang bisa dibilang berada di grup yang menguntungkan. Tetapi, siapa yang bisa memenangkan kejuaraan adalah hal yang berbeda."
Baca Juga: Thomas Cup 2024 - Siasat Rexy Mainaky soal Malaysia Hadapi Musuh Rumit
"Fokus dari kerjaan kami terdapat pada fase selanjutnya," imbuhnya.
Khusus untuk Olimpiade, Luo meminta agar anak-anak didiknya mengubah pola pemikiran mereka.
"Karena Chen Yu Fei menang pada Olimpiade Tokyo, maka kita jadi berpikir untuk mempertahankannya," bebernya.
"Hal ini merupakan pemikiran yang salah."
"Saat sudah di lapangan, semua dimulai dari awal lagi."
"Semua dari dasar lagi."
"Kami harus menyerang lawan kembali," tutup Luo.