Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap MotoGP, Marc Marquez mengungkap bagaimana pergolakan batinnya sebelum memilih pindah dari Honda tahun lalu.
Marc Marquez membuat keputusan mengejutkan musim lalu.
Pembalap Spanyol itu memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan Honda meski masih ada satu tahun kontrak tersisa.
Marquez akhirnya memilih pindah ke tim satelit Ducati, Gresini Racing.
Keputusan Marquez ini terhitung cukup tepat, karena dengan kepindahan itu sang pembalap kembali tampil kompetitif.
Di sisi lain, Marquez membongkar bahwa pengambilan keputusan itu bukanlah hal mudah karena menyangkut masa depannya.
Marquez menuturkan bahwa ia masih ingin menjadi pembalap MotoGP untuk beberapa tahun lagi, sehingga mau tak mau ia harus pindah.
Mengingat, kondisi Honda yang kurang baik ikut membuat mentalnya terdampak.
Baca Juga: Soal Pindah Tim Tahun Depan, Marc Marquez Bilang Begini
Jika ia bertahan setahun lagi di Honda, Marquez menuturkan dia mungkin akan pensiun usai kontraknya berakhir.
"Itu adalah keputusan yang sangat sulit," kata Marc Marquez soal masalahnya dengan Honda.
"Keputusan itu bukan karena mendengarkan kata hati saya. Saya hanya memikirkan apa yang terbaik untuk masa depan saya."
"Masa depan saya adalah saya ingin menjadi pembalap MotoGP beberapa tahun lagi."
"Tim Repsol Honda adalah hidup saya, karier saya. Itu sangat sulit. Mekanik saya, teknisi saya, sponsor ada di sana."
"Saya berkata kepada mereka 'mungkin saya akan menjalani satu tahun lagi di sini dan kemudian mengakhiri karier saya karena kesehatan mental saya akan habis'."
"Jadi, saya mengambil keputusan ini. Sekarang saya bisa memikirkan tim mana yang akan saya kendarai tahun depan," lanjutnya.
Marc Marquez lantas menuturkan bahwa dia menikmati pilihannya saat ini karena bisa kembali tampil kompetitif.
"Saya menikmatinya," ungkap Marc Marquez.
"Tidaklah sama jika mendekati akhir pekan dengan berpikir untuk berada di posisi 10 besar, atau lima besar, atau bertarung untuk naik podium."
"Ini adalah alasan utama mengapa saya mengambil keputusan ini - untuk menjawab diri saya sendiri apakah saya cukup kompetitif."
"Jawabannya adalah ya, saya kompetitif."
"Kemudian, hal lainnya adalah menjadi lebih kompetitif untuk memperjuangkan gelar juara."
"Sekarang, saya kompetitif untuk memperebutkan posisi lima besar dengan para pemain top. Hal ini membuat saya bahagia," tambahnya.
Berbanding terbalik dengan Marquez yang menemukan jalan tepat, Honda yang ditinggalkan sang pembalap masih terus kesulitan.
Di tiga seri awal, Honda masih kesulitan bersaing dan menemukan racikan tepat untuk motornya.
Walau begitu, pabrikan asal Jepang itu menegaskan mereka tidak diam saja, mereka terus berusaha mencari solusi yang tepat untuk masalah motor mereka.