Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Petinju, Ryan Garcia rupanya menjanjikan hal mengejutkan pada Jake Paul jika dia benar-benar sengaja mengkonsumsi doping.
Ryan Garcia sejatinya berhasil mengalahkan Devin Haney dalam duel pada 21 April 2024 lalu lewat keputusan angka.
Namun, kemenangannya dalam duel itu tak membuatnya mendapatkan gelar juara dunia kelas ringan super WBC karena Garcia tak memenuhi aturan berat badan.
Tapi, tak cuma soal aturan berat badan, kabar mengejutkan lain muncul soal Ryan Garcia.
Petinju berusia 25 tahun itu dikabarkan gagal dalam tes doping karena hasil tesnya positif PED Ostarine.
Gagalnya, tes doping Ryan Garcia itu diungkap jurnalis ESPN, Mike Coppinger dalam cuitan Twitternya.
Coppinger mengungkap bahwa Garcia positif PED Ostarine, ia juga mencatat bahwa sampel A Ryan Garcia positif untuk 19-moradrosterone meski hal itu masih belum dikonfirmasi.
Berita terkait hasil tes doping Ryan Garcia ini rupanya sampai kepada Jake Paul.
Petinju Youtuber itu pun lantas mengungkapkan kekecewaannya jika Ryan Garcia benar-benar sengaja mengkonsumsi doping.
Baca Juga: Ketimbang Sok Jagoan Tantang Ryan Garcia, Sen O'Malley Diminta Fokus Buktikan Diri
"Ryan, jika kamu benar-benar melakukannya, maka itu benar-benar kacau," kata Paul.
"Saya akan marah padamu sebagai teman, itu sangat buruk," lanjut Paul.
Ryan Garcia pun menampik hal tersebut, ia menyatakan bahwa dia tidak pernah sengaja mengkonsumsi doping.
Ia bahkan berjanji jika ia dengan sengaja melakukannya maka dia siap berhenti dari tinju.
"Jika saya melakukannya, yang mana saya tahu betul bahwa saya tidak melakukannya, saya akan berhenti bertinju," jawab Garcia.
"Saya tidak melakukannya. Itu gila."
Ryan Garcia bersikeras bahwa semua yang dia masukkan ke dalam tubuhnya sebelum pertarungan sudah bersih, kecuali mungkin ada suplemen yang tercemar zat doping tanpa diketahuinya.
"Pada akhirnya, saya tahu saya tidak melakukannya," kata Garcia.
"Tuhan mengawasi saya setiap saat. Saya tidak akan melakukan sesuatu untuk menipu orang."
"Saya bisa saja menyakitinya. Saya bisa saja membunuhnya. Mengapa saya akan melakukan itu? Itu sangat bodoh."
"Saya tidak akan melakukannya."
"Saya tidak akan pernah curang," tegasnya.