Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - KO jadi pilihan satu-satunya Gervonta Davis jika ingin menangi bentrokan mengerikan kontra Vasiliy Lomachenko.
Pertarungan ini memang masih berstatus wacana.
Kendati demikian, keduanya berpeluang besar untuk bertemu cepat atau lambat.
Prediksi soal bentrokan tersebut datang dari eks petinju, Tim Bradley.
Dia merasa wacana duel ini cukup berbahaya untuk Davis.
Sosok Lomachenko dinilainya sebagai petarung yang begitu hebat.
Aura berbahayanya sempat hilang usai kalah dari Teofimo Lopez pada tahun 2020 silam.
Namun, Bradley merasa petinju asal Ukraina itu belum habis.
Davis bahkan dia klaim wajib meng-KO sang pemegang sabuk juara kelas ringan versi IBF jika ingin menang.
Baca Juga: Buka Luka Lama Robert Whittaker, Sean Strickland Ogah Lawan The Reaper dan Inginkan Hal Ini
"Saya tidak merasa Loma sudah di akhir masa jayanya," terang Bradley, dilansir Juara.net dari Boxingnews24.com.
"Tank harus memukul dia KO jika ingin menang."
"Dia harus mengambil KO sebab Loma bisa menang dari segi perhitungan angka."
"Melihat strategi yang dibawa dan apa yang akan dilakukan Tank bakal lucu."
"Tank akan menekan, memberikan serangan kombinasi, datang setelah pukulan jab, dia bisa mengontrol Loma."
"Tetapi, jika dia memilih bertahan, maka Loma akan menekannya," sambungnya.
Lanjutkan komentarnya, Bradley yakin Davis belum pernah hadapi teror yang lebih mengerikan dari Lomachenko.
Dia bahkan sudah bisa membayangkan jalannya pertarungan kedua raja tinju kelas ringan tersebut.
Baca Juga: UFC 303 - Alex Pereira Yakin Jiri Prochazka Masih Trauma, Dia Mungkin Ketakutan
"Loma takkan mundur," tukasnya.
"Dia akan terus bergerak. Dia akan terus berada dalam jarak yang dekat."
"Loma akan menerjang kemudian mundur, melakukannya berulang kali... Bermain-main dengan jarak."
"Saya pikir Loma akan membawa hal yang tak pernah Tank lihat sebelumnya. Loma akan jadi lawan yang paling berat sepanjang karier Tank."
"Semua petinju legendaris masih punya satu pertarungan hebat yang mereka simpan..."
"Mereka hanya menunggu waktu untuk memperlihatkannya," imbuh Bradley.