Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Hubungan Israel Adesanya dan musuh bebuyutannya, Alex Pereira rupanya tak sepanas seperti yang terlihat di layar kaca.
Israel Adesanya dan Alex Pereira diketahui memiliki rivalitas yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Mereka memulai rivalitas itu saat masih sama-sama aktif di dunia kickboxing.
Dalam cabang olahraga itu, Alex Pereira membuat Adesanya menelan kekalahan dua kali.
Namun, permusuhan mereka di atas arena pertarungan tak berhenti hanya di dunia kickboxing.
Mereka kemudian bertemu kembali di atas arena pertarungan UFC.
Dalam pertemuan pertama mereka, Alex Pereira membuat Adesanya kehilangan sabuk juaranya.
Tapi, pada rematch mereka berikutnya, Alex Pereira akhirnya menelan kekalahan dari Israel Adesanya.
Alex Pereira pun lantas pindah ke kelas berat ringan dan meraih kesuksesan di sana.
Sementara, Adesanya masih menetap di kelas menengah dan akan mencoba peruntungannya kembali di duel perebutan gelar juara menghadapi Dricus du Plessis di UFC 305 mendatang.
Menjelang duel tersebugt, Adesanya rupanya mendapatkan dukungan dari sang rival, Alex Pereira.
Petarung berjuluk Poatan itu mengaku dia tidak menaruh dendam apapun pada Adesanya meski lawannya itu kerap memberikan omongan tak menyenangkan.
Ia paham bahwa terkadang komentar provokatif seorang petarung adalah bagian dari pemasaran.
Pereira juga mendengar bahwa Adesanya adalah orang baik, karena itu ia tidak marah dan berakhir memberikan dukungan pada Adesanya.
"Mereka bertanya kepada saya tentang Adesanya dan Du Plessis, saya katakan bahwa saya tidak melihat Adesanya akan kalah."
"Hanya karena dia mengatakan itu tentang saya, bukan berarti saya akan mengatakannya kembali."
"Saya di sini, mendukungnya, saya sudah melawannya, tidak akan mengatakan dia harus kalah."
"Saya tidak marah padanya, tidak ada dendam."
"Seperti yang saya katakan, jika suatu hari nanti ada kesempatan untuk berlatih bersamanya."
"(Orang-orang mengatakan) dia begini, dia begitu dan yang lainnya."
"Orang-orang yang benar-benar mengenalnya dan berhubungan dengan saya, berbicara hal yang baik tentangnya."
"(Adesanya) memiliki hati yang baik, sering kali itu hanya pemasaran."
"Saya percaya itu, saya bisa melihat bahwa dia adalah orang yang baik."
"Jadi itulah mengapa saya berada di sini, mendukungnya."
"Jika dia tidak mendukung saya, itu bukan masalah saya. Tetapi saya berada di sini, mendukungnya," terang Pereira.