Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 32 tahun yang lalu, sebuah prosesi penyalaan api Olimpiade yang spektakuler dilakukan di Barcelona.
Dalam setiap Olimpiade musim panas, upacara pembukaan selalu diwarnai penyalaan api kauldron di negara tuan rumah sebagai tanda dimulainya kompetisi multicabang olahraga paling bergengsi di dunia itu.
Api Olimpiade sendiri diambil dari Olympia, Yunani, beberapa bulan sebelum dimulainya Olimpiade.
Dengan memakai obor, api Olimpiade kemudian dibawa berkeliling ke seantero negara tuan rumah sebelum kemudian dipakai untuk menyalakan kauldron di stadion tempat upacara pembukaan berlangsung.
Jamaknya, prosesi penyalaan kauldron Olimpiade berlangsung secara sederhana.
Si pembawa obor akan langsung menyulutkan api ke mulut kauldron.
Namun, pada Olimpiade 1992 yang berlangsung di Barcelona, ada sesuatu yang berbeda.
Ketika itu panitia penyelenggara tidak memakai cara yang biasa untuk menyalakan kauldron di Stadion Olimpiade de Montjuic.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Sempat Jadi Lawan Maarten Paes, Kylian Mbappe Raih Trofi Pertama
Upacara pembukaan Olimpiade 1992 berlangsung pada sejarah hari ini, 25 Juli 1992.
Ketika itu. api Olimpiade dari obor dipindahkan ke sebuah panah yang kemudian ditembakkan ke arah kauldron.
Adalah atlet panahan Paralimpik asal Spanyol, Antonio Rebollo, yang menembakkan panah api tersebut untuk menyalakan kauldron.
Kauldron memang sudah mengeluarkan gas sehingga Rebollo tidak perlu benar-benar mendaratkan anak panah tepat di mulut kawah.
Begitu panah yang dilesatkannya sekadar melewati permukaan kauldron, api pun bisa menyala dengan sukses.
Kendati demikian, tetap tidak mudah menembakkan anak panah berapi ke arah kauldron yang berjarak sekitar 70 meter dan memiliki tinggi 27 meter.
Maka dari itu, pemilihan Rebollo dilakukan melalui proses yang panjang.
Awalnya ada sekitar 200 atlet panah yang dipilih sebagai kandidat.
Mereka berlatih dalam waktu yang lama dengan mesin angin untuk menyimulasikan kondisi sebenarnya.
Rebollo termasuk di antara 4 finalis dan namanya baru dipilih sekitar 2 jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade 1992 dimulai.
"Agak aneh ketika mendengar Komite Organisasi Olimpiade Spanyol menghubungi saya," kata Rebollo seperti dikutip dari El Pais.
"Pikir saya: 'Mengapa memakai atlet dengan disabilitas?'. Tetapi mereka membawa saya ke Barcelona untuk berlatih."
Pemilihan Rebollo memang tidak biasa karena jamaknya orang yang menyalakan kauldron Olimpiade adalah atlet terkenal dari negara tuan rumah atau mantan atlet dengan pencapaian signifikan.
Yang pasti, lesatan panah Antonio Rebollo yang menyalakan kauldron Olimpiade 1992 menjadi simbol perkembangan kehadiran Spanyol di dunia internasional.
Sekitar 17 tahun sebelum menjadi tuan rumah Olimpiade 1992, Spanyol baru keluar dari era kediktatoran Jenderal Francisco Franco selama 40 tahun.
Sampai sekarang aksi Rebollo menjadi salah satu momen penyalaan api Olimpiade yang paling spektakuler sepanjang sejarah.