Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 12 tahun yang lalu, terjadi lomba lari 100 meter paling gila di Olimpiade di mana 3 orang mampu mengukir waktu di bawah 9,80 detik.
Dalam cabang olahraga atletik, nomor lari 100 terutama di kategori putra adalah ajang "pita biru" di Olimpiade.
Artinya, nomor ini berkualitas tinggi sehingga menjadi salah satu ajang andalan di setiap Olimpiade.
Sudah diperlombakan sejak Olimpiade edisi pertama pada 1896, lomba lari 100 meter paling gila terjadi pada tahun 2012.
Momen final lari 100 meter Olimpiade 2012 berlangsung pada sejarah hari ini, 5 Agustus 2012 di London Stadium.
Final itu dimenangi Si Manusia Kilat dari Jamaika, Usain Bolt.
Medali emas diraih Bolt dengan catatan waktu 9,63 detik.
Catatan waktu yang diukir Bolt mematahkan rekor Olimpiade atas namanya sendiri.
Di Olimpiade 2008, Bolt juga meraih medali emas dengan mengukir rekor 9,69 detik.
Akan tetapi, bukan hanya pemecahan rekor oleh Usain Bolt yang membuat final lomba lari 100 meter di Olimpiade 2012 berjalan sangat spektakuler.
Para pelari yang menjadi kontestan babak final menghasilkan catatan waktu yang luar biasa.
Di samping Tyson Gay (Amerika Serikat) yang gagal berlomba karena didiskualifikasi lantaran mencuri start dan Asafa Powell (Jamaika) yang mengalami cedera di jarak 60 meter, semua pelari babak final mengukir waktu di bawah 10 detik.
Setelah Bolt, pelari lain yang finis di podium adalah Yohan Blake (Jamaika/9,75 detik) dan Justin Gatlin (AS/9,79).
Berikutnya ada Ryan Bailey (AS/9,88); Churandy Martina (Belanda/9,94); dan Richard Thompson (Trinidad-Tobago/9,98 detik).
Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, 3 pembalap terdepan mengukir waktu di bawah 9,80 detk.
Juga untuk kali pertama, 5 pelari tercepat semuanya mencatatkan waktu di bawah 9,90 detik.
Kecuali Powell, masing-masing pelari mencatatkan waktu terbaik sepanjang sejarah untuk posisi finis mereka.
Blake, Gatlin, Gay, dan Bailey mengukir waktu yang akan membuat mereka minimal meraih medali perak di semua babak final lari 100 meter Olimpiade.
Dahsyatnya lomba lari 100 meter di Olimpiade 2012 tidak tertandingi sampai sekarang.
Teorinya, Olimpiade 2016 dan 2020 bisa menghasilkan pelari-pelari yang lebih cepat dari 2012.
Namun di Olimpiade 2016, Bolt kembali meraih medali emas hanya dengan waktu 9,81 detik.
Gatlin dan Andre De Grasse (Kanada) yang merebut medali perak serta perunggu juga menyelesaikan lomba dengan waktu di atas 9,80 detik.
Pada Olimpiade 2020, dengan Usain Bolt sudah pensiun, Marcell Jacobs dari Italia meraih medali emas.
Catatan waktunya ketika itu hanya 9,80 detik.
Artinya apabila Jacobs berkompetisi di Olimpiade 2012, dia hanya akan finis di posisi ke-4 dan tidak mendapatkan medali.