Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen tak segan memecat pelatihnya yang ketahuan melakukan taruhan.
Pebulu tangkis nomor 3 dunia, Antonsen diketahui memutus kontrak sang pelatih, Joachim Persson.
Antonsen diketahui memilih bekerjasama dengan Joachim Persson usai meninggalkan tim nasional pada 2022 lalu.
Di bawah asuhan Persson, Antonsen berhasil melakukan comeback di dunia bulu tangkis.
Antonsen mengalami kenaikan peringkat dan berhasil mengamankan beberapa gelar juara dalam waktu 20 bulan.
Namun, terlepas dari pencapain yang diraihnya di bawah asuhan Persson, Antonsen tak segan memutus kerjasama saat sang pelatih ketahuan melakukan taruhan.
Cerita terkait masalah ini disampaikan Antonsen lewat unggahan Instagramnya.
"Saya mengakhiri perjanjian kepelatihan saya dengan Joachim dengan segera."
"Saya telah mencoba mencari cara untuk menyampaikan pesan ini yang tidak mudah,"tulis Antonsen.
"Joachim dan saya merupakan konstelasi pemain/pelatih yang sukses dan oleh karena itu keputusan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan."
"Untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu dan media yang mencari-cari jawaban, saya ingin menceritakan kisah ini apa adanya."
"Suatu hari secara kebetulan saya melihat pelatih saya memasang taruhan pada satu pertandingan yang sedang berlangsung di arena."
"Sebagai pelatih dari seorang pemain yang berlaga di BWF, ini adalah pelanggaran."
"Sebagai pemain yang bertanding di BWF, Anda berkewajiban untuk melaporkan perilaku tersebut segera setelah Anda mengetahuinya."
"Tidak melaporkan informasi tersebut akan menjadi pelanggaran terhadap kode etik BWF," terang Antonsen.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2024 - Senyum Lebar Akane Yamaguchi, Selamatka Wajah Jepang dalam 43 Menit
Setelah melewati naik turun karier bersama, Antonsen tentu merasakan kesedihan dengan akhir kerjasamanya dengan Joachim.
"Joachim adalah satu-satunya pelatih saya sejak saya menjadi independen. Ia telah menjadi bagian besar dari kisah kebangkitan saya."
"Kami telah berkeliling dunia bersama. Kami telah bertarung dalam pertarungan-pertarungan hebat di lapangan bersama-sama," kenang Antonsen.
"Kami melakukan hal yang luar biasa dan meraih berbagai kemenangan di berbagai turnamen bersama."
"Saya akan selalu bersyukur atas waktu yang kami habiskan bersama."
"Jadi, tentu saja saya sangat sedih dan sakit hati karena inilah akhir dari perjalanan kami," lanjutnya.
Meski merasa sedih, Antonsen mengungkapkan bahwa dia tetap memenuhi kewajibannya dengan melaporkan insiden tersebut ke BWF.
Sementara itu, tunggal putra independen Denmark itu mengklarifikasi dirinya tidak tahu sudah berapa lama pelatihnya melakukan hal itu.
Ia juga menegaskan dirinya tidak terlibat dalam pertaruhan yang dilakukan sang pelatih.
"Saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak tahu apa-apa tentang durasi perilaku ini."
"Saya tahu tentang satu insiden tunggal dalam memasang taruhan pada pertandingan acak, namun bagi saya itu sudah cukup."
"Pertandingan tersebut juga tidak melibatkan diri saya sendiri," tegas Antonsen.