Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Rekan latihan Khalil Rountree Jr memberikan prediksi yang cukup pahit bagi sang petarung.
Khalil Rountree Jr dijadwalkan menjadi lawan berikutnya raja kelas berat ringan, Alex Pereira.
Petarung UFC itu akan melakoni duel penantang gelar di UFC 307 pada 5 Oktober mendatang.
Menjelang laga tersebut, banyak pro dan kontra terjadi.
Beberapa pihak merasa bahwa Rountree Jr bukanlah lawan yang sebanding dengan Pereira.
Prediksi pahit juga datang dari salah satu rekan latih tanding Rountree, Carlos Prates.
Petarung MMA kelas welter itu menyatakan bahwa Khalil Rountree Jr tak bakal punya kesempatan menang.
Sebagai orang yang pernah berlatih dengannya, Prates tidak menampik bahwa Rountree Jr adalah petarung yang baik.
Tapi, kemampuan Rountree dinilainya belum cukup untuk bisa mengalahkan Alex Pereira.
Prates pun yakin bahwa Rountree akan tumbang di tangan petarung berjuluk Poatan tersebut.
"Sejujurnya, saya berlatih dengan Khalil Rountree sebelumnya."
"Dia adalah pria yang baik, dia adalah petarung yang baik tapi saya tidak yakin dia bisa bertarung dengan Poatan."
"Poatan adalah seorang dengan level striking berbeda."
"Saya juga melihat sebuah wawancara Khalil, dia mengatakan dia tidak memiliki rencana untuk mencoba takedown, jadi saya pikir dia, di ronde pertama, Poatan akan meng-KO nya dan begitulah," ungkap Prates.
Prates menuturkan bahwa mungkin orang yang bisa mengimbangi Pereira adalah Magomed Ankalev.
Mengingat, Poatan adalah pria terkuat sekarang di divisi tersebut.
"Di kelas berat ringan, mungkin Ankalaev dapat bertarung dengan baik melawannya, namun hanya itu."
"Para petarung lainnya, saya rasa tidak akan memenangkan pertarungan melawan 'Poatan'."
"Sekarang 'Poatan' adalah pria terbaik saat ini, pria terbaik di UFC saat ini," tambahnya.
Magomed Ankalev memang digadang menjadi kandidat calon penantang gelar selanjutnya.
Tapi, UFC malah memberikan Runtree kesempatan duel penantang gelar dan memberikan duel lain pada Ankalev.
Karena itu banyak yang mengkritisi keputusan UFC tersebut.