Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Adik Valentino Rossi, Luca Marini mengaku makin termotivasi untuk menggeber sepeda motornya di seri Aragon gara-gara Marc Marquez.
Dia akhirnya finis terakhir atau ke-17 pada balapan kemarin Minggu (1/9/2024).
Berada di posisi paling belakang tentu tidak menyenangkan.
Apalagi dia nyaris terkena overlap dari Marquez.
Menariknya, momen ini justru jadi semangat Marini.
Pembalap Pertamina Enduro VR46 itu termotivasi menggeber sepeda motornya agar tak dikejar Marquez.
Sembari berkelakar, dia membayangkan dirinya sedang memimpin balapan dan dikejar The Baby Alien.
Rasa senang pun dia rasakan sebab sang pimpinan balapan tak mampu menyalipnya.
"Sangat sulit karena kondisi trek benar-benar tak bisa dihindari," bebernya, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Kalau Anda kehilangan garis balap normal saja, maka semua akan jadi bencana."
"Kehilangan banyak waktu dan fokus akan mudah terjadi."
"Tetapi, saya melihat pembalap terdepan di layar."
"Saya berusaha menggeber sepeda motor agar dia tidak bisa menyalip saya."
"Itulah yang kemudian jadi motivasi saya."
"Saya membayangkan sedang berada di depan balapan. Di belakang, Marquez sedang mengejar saya."
"Pada akhirnya, saya bisa menang," imbuh Marini
Adik Rossi ini mengaku bahwa seri Aragon begitu sulit baginya.
Tak hanya menjinakkan aspal sirkuit, dia juga harus menguasai RC213V-nya.
Belum bisa memetik poin di Aragon tak membuatnya kecil semangat.
Baca Juga: Lihat Marc Marquez Tampil Luar Biasa di Aragon, Manajer Tim Gresini Racing Siap Gelar Pesta
Marini kini berfokus pada seri Misano yang dirasa lebih normal dari balapan kemarin.
"Sepeda motor saya mati," ungkap Marini.
"Saya tidak tahu penyebabnya. Kami harus memeriksanya."
"Karena kami sudah semakin baik dan kami malah tidak bisa maju itu jadi menyebalkan. Banyak pembalap yang jatuh hari ini. Jadi, mendapatkan poin bukanlah hal yang mudah."
"Pada beberapa putaran awal, ban sepeda motor saya masih dingin. Setelah beberapa putaran, kondisinya semakin baik."
"Catatan waktu per putaran saya sama dengan pembalap Honda lain."
"Itulah potensi sepeda motor kami saat ini. Kami makin kesulitan jika kondisinya tidak bagus."
"Tetapi, semua itu bagian dari proses... Sekarang kami menatap ke Misano."
"Sirkuit ini sangat berbeda sebab daya cengkeram ban di sana sangat tinggi. Konsisinya juga lebih normal," imbuh Marini.