Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Dalam sejarah hari ini 64 tahun yang lalu, legenda tinju kelas berat dunia, Muhammad Ali, menutup kariernya di level amatir dengan memenangi medali emas Olimpiade.
Sering disebut sebagai petinju kelas berat terhebat sepanjang masa, Ali memiliki rekor 56 kali menang dan 5 kali kalah.
Petinju kelahiran 17 Januari 1942 ini adalah pemegang gelar juara dunia sejati di kelas berat pada selang 1974-1978.
Sebelum berjaya di atas ring tinju profesional, sosok berjulukan The Greatest ini lebih dulu sukses di level amatir.
Jalan karier Muhammad Ali di tinju diawali oleh kejadian sepedanya dicuri orang.
Ali yang masih berusia 12 tahun bilang kepada polisi bahwa dia ingin menghajar si pencuri.
Polisi sekaligus pelatih tinju, Joe E. Martin, kemudian mengarahkan Ali kecil supaya belajar bertinju.
Figur yang juga punya julukan Si Mulut Besar itu lantas digembleng oleh Fred Stoner.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Juara Tertua UFC Unjuk Kesaktian, Menang Terus Sampai 20 Laga Selama 7 Tahun
Ali sudah melakukan debutnya di tinju amatir pada 1955.
Sukses 2 kali memenangi Sabuk Emas di level nasional, Ali terpilih mewakili Amerika Serikat untuk tampil di Olimpiade 1960 yang berlangsung di Roma, Italia.
Ketika itu Ali masih memakai nama lamanya, Cassius Clay.
Petinju kelahiran Louisville itu juga masih bertarung di kelas berat ringan.
Di tengah dominasi Italia dalam cabang tinju Olimpiade 1960, Muhammad Ali sukses memenangi medali emas di kelas berbobot maksimal 81 kg.
Dia tampil superior menghabisi 4 orang lawan.
Di babak 16 besar, Ali memaksa wasit menghentikan pertarungannya dengan Yvon Becaus dari Belgia.
Berikutnya, Ali menang 5-0 atas petinju Uni Soviet, Gennady Shatkov, di babak perempat final.
Kemenangan 5-0 juga diperoleh Ali di semifinal ketika menghadapi petinju Australia, Tony Madigan.
Di final, Ali berhadapan dengan seteru asal Polandia, Zbigniew Pietrzykowski.
Pertarungan tersebut digelar pada sejarah hari ini, 5 September 1960 di Palazzo dello Sport, Roma.
Lagi-lagi Ali tampil dominan mengalahkan Pietrzykowski dengan skor 5-0 untuk merebut medali emas Olimpiade 1960.
Raihan tertinggi di level amatir itu membuka jalan Muhammad Ali untuk melangkah ke ring tinju profesional.
Ali menutup kariernya di level amatir dengan rekor 100 kali menang dan 5 kali kalah.
Dia kemudian melakukan debutnya di pentas profesional pada 29 Oktober 1960.
Tidak sampai 4 tahun berselang, Ali untuk pertama kalinya menjadi juara dunia kelas berat.
Sabuk juara didapatkannya dengan kemenangan atas Sonny Liston di ronde 6 pada 25 Februari 1964.