Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat menyebut seri Emilia Romagna menyisakan tiga wajah yang berbeda termasuk muramnya Francesco Bagnaia.
Sejumlah drama mewarnai seri pekan kemarin di Sirkuit Misano.
Kemenangan direngkuh oleh Enea Bastianini.
Pembalap Ducati Lenovo itu memenangkan balapan pada putaran terakhir.
Manuvernya saat membelok memaksa Jorge Martin hingga keluar lintasan.
Meski tidak sampai terjatuh, Martinator harus merelakan gelar juaranya terbang begitu saja.
Pernat yang melihat seri kali ini merasa ada tiga wajah di Emilia Romagna.
Pertama, dia melihat Bastianini yang tersenyum lebar.
Banyak yang mungkin merasa La Bastia kurang layak menang karena manuver memaksanya.
Baca Juga: Duel Paling Besar di Jagat Tinju, Anthony Joshua Diminta Kejar Sosok Ini
Namun, Pernat sendiri menganggap kemenangan pembalap asal Italia itu mutlak dan adil.
"Misano punya tiga wajah," bedahnya, dilansir Juara.net dari GPOne.com.
"Pertama adalah senyuman Enea Bastianini, di mana dia bisa menang dengan gaya Bastianini."
"Dia tampil sangat bagus, dia menyalip hingga batasnya. Manuver yang dia lakukan sangat bersih... Yang protes biarlah protes... Tetapi, saya tidak akan menggubrisnya."
"Itu adalah kemenangan yang luar biasa dan membuka kembali peta persaingan,: sambung Pernat.
Wajah selanjutnya yang jadi sorotan sang pengamat MotoGP adalah Martin.
Martin dinilai juga semringah meski tak sebagai juara.
"Wajah kedua adalah senyum Martin yang bisa menjauh 20 poin dari Bagnaia," tuturnya.
Baca Juga: Cari-cari Lawan, Sepupu Khabib Siap Disabung dengan King Kong Sekalipun
"Hasil ini sungguh berharga baginya," tambah Pernat.
Terakhir, pengamat MotoGP itu merasakan aura mura, Francesco Bagnaia.
Hal tersebut tidaklah aneh mengingat Pecco tak bisa menyelesaikan balapan setelah sejumlah masalah.
"Wajah ketiga adalah wajah muram Bagnaia," bebernya.
"Dia protes ban yang tidak kunjung panas."
"Dia kemudian melibas tiga putaran yang begitu cepat..."
"Tetapi, dia akhirnya malah terjatuh."
"Sulit mengatakan bahwa itu masalah ban atau bukan," imbuh Pernat.