Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Menyeret nama Marc Marquez, mantan petinggi LCR Honda, Oscar Haro sampaikan saran menarik demi Jorge Martin bisa juarai MotoGP 2024.
Martinator baru saja memetik kemenangan penting di Indonesia.
Dia sukses mengantongi poin sempurna pada sesi balapatan utama.
Tambahan angka dari Mandalika membuat Martin kini menyabet 366 poin.
Meski berada di posisi pertama, pembalap Pramac Racing itu tentu belum bisa tenang.
Kejaraan Francesco Bagnaia bisa datang kapan saja.
Eks bos LCR Honda, Haro sendiri sadar betul akan betapa tingginya level persaingan pada era MotoGP sekarang.
"Level saat ini sudah sangat tinggi," ujarnya.
"Mudah saja bagi pembalap untuk berakhir dengan angka nol."
Baca Juga: Aleix Espargaro Akui Tak Bisa Hidup Tanpa Kopi, Netizen Ramai Ramai Panggil Pak RT
"Seri di Asia bakal bertensi tinggi..."
"Karena Jorge bisa saja terjatuh mengingat dia beberapa kali nyaris."
"Sekarang, Anda harus seperti orang Italia pada satu aspek."
"Saya tak tahu apakah Anda menyadari betapa sulitnya Pecco mengejar dua kolega sesama VR46-mya Bezzecchi dan Morbidelli."
"Saya pikir, keduanya begitu terlihat tidak mau membiarkan dia lewat begitu saja," tambah Haro.
Lanjutkan komentarnya, sang mantan petinggi tim LCR Honda menyarankan para pembalap Spanyol termasuk Marquez untuk membantu Martin.
Terlebih lagi jika para pembalap tersebut memang secara matematis sudah tidak punya peluang untuk menggondol gelar juara.
"Saya bisa bilang bahwa Jorge Martin butuh bantuan," tukasnya.
Baca Juga: Seret Empat Pembalap Termasuk Adik Valentino Rossi Jatuh di Mandalika, Jack Miller Minta Maaf
"Saya harap, satu hari nanti, Pedro Acosta, Aleix Espargaro, atau Marc Marquez akan memberikan bantuan..."
"Tentu jika mereka tidak sedang ikut dalam perebutan gelar," imbuh Haro.
Mantan bos LCR Honda itu merasa Bagnaia juga berpeluang lakukan hal yang sama.
Dia menilai Valentino Rossi akan meminta anak-anak VR46 Acadeny untuk membantu pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
"Itu sama seperti yang terjadi pada tahun 2015 lalu," tukasnya.
"Saat saya sedang berada di kamar kecil bersama Jorge Lorenzo, dia curhat: 'Sobat, saya takut. Para pembalap dari Italia tidak berbicara dengan saya. Mereka melihat saya dengan tatapan sinis. Mereka pasti akan melakukan sesuatu pada saya di lintasan'."
"Itu adalah strategi psikis yang dilakukan Valentino."
"Dia mungkin akan bicara pada anak-anak VR46: 'Hei, awasi Marc Marquez. Kita akan membuat semuanya lebih mudah untuk Pecco," sambung Haro.