Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pembalap timnya Valentino Rossi, Fabio Di Giannantonio membawa sebuah harapan ke MotoGP Australia 2024.
Kemenangan sudah pasti ingin dia dapatkan di Phillip Island.
Namun, pria asal Italia ini punya tantangan yang besar yakni kondisi fisiknya.
Seperti yang diketahui, cedera bahu masih mengganggunya.
Cedera tersebut dia dapatkan saat beraksi di Austria.
Pada seri Jepang beberapa waktu lalu, pembalap yang akrab disapa Diggia ini tetap turun beraksi meski berbalut cedera.
Sebuah harapan lantas dibuat oleh pembalap timnya Rossi ini.
Dia berharap kondisi cederanya lebih baik lagi pada seri Australia mendatang (18-20/10/2024).
"Di setiap trek tempat saya beraksi, saya selalu merasa saya akan lebih baik," ucapnya, dilansir Juara.net dari Corsedimoto.com.
Baca Juga: Saat Balapan Murid Valentino Rossi Berubah Gara-gara Marquez
"Kemudian, semua jadi sangat sulit setelah 8-10 putaran berjalan."
"Saya harap saya lebih baik di Phillip Island."
"Tetapi, itu adalah trek yang sulit ditaklukkan dan begitu cepat."
"Saat Anda melaju lebih cepat lagi, sepeda motor Anda akan terasa semakin berat."
"Minimal, saya ingin merasakan sensasi yang sama seperti tahun lalu."
"Tahun ini begitu sulit," sambung Di Giannantonio.
Sepanjang musim 2024, Diggia berjuang keras untuk menjinakkan GP23.
Kini satu sosok ensiklopedia berjalan baginya.
Baca Juga: Isi Pikiran Jack Miller saat Menyalip Marc Marquez dan Bastianini pada MotoGP Jepang 2024
Sosok tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Marc Marquez.
Tidak aneh jika Di Giannantonio ingin terus mempelajari The Baby Alien.
Pasalnya, juara dunia delapan kali itu memang jadi yang kompetitif di atas GP23.
"Pada musim 2023, saya adalah pembalap yang paling sedikit menghabiskan ban," ujarnya.
"Pada musim 2024, saya kesulitan sebab saya kehilangan daya cengkeram pada pertengahan tikungan."
"Sepeda motor itu akhirnya membuat kami keluar dan kami harus menggunakan banyak ban saat membelok."
"Hal ini sungguh rumit... Anda merasa sudah ada di batasnya, tetapi ada Marquez yang sedikit lebih baik dari kami."
"Saya ingin mempelajari dia lebih dalam lagi, sebab dia adalah pembalap yang paling bisa mengoptimalkan GP23," imbuh Diggia.