Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Jagoan kelas berat, Junior Tafa menceritakan perjuangannya untuk menggondol kemenangan pada UFC Vegas 98.
Pertarungan itu manggung pada Sabtu di Las Vegas, Amerika Serikat atau Minggu (13/10/2024) waktu Indonesia.
Dia datang ke bentrokan ini dengan persiapan yang mepet.
Tafa diminta UFC untuk menggantikan Waldo Cortez-Acosta dalam duel lawan Chris Barnett.
Namun, perombakan jadwal kembali dibuat hingga dia akhirnya melawan petarung pengganti lainnya, Sean Sharaf.
Kemenangan akhirnya didapatkan petarung berjulukan The Juggernaut itu.
Pukulan kerasnya menyudahi perlawanan musuh di ronde dua.
Di balik kemenangan itu, Tafa sempat tidak bisa merasakan kakinya.
Momen tersebut terjadi usai kakinya terhimpit pagar oktagon karena duel bawah yang dilakukan Sharaf.
Baca Juga: Sampai Disebut Juara Palsu, Murid Khabib Nurmagomedov Dapat Cibiran Pedas
"Kaki saya terhimpit di cage (pagar oktagon)" ceritanya, dilansir Juara.net dari laman resmi UFC.
"Saya jatuh dan menimpa kaki saya sendiri. Oleh karena itu, saya tidak bisa keluar dari tekanan dia yang menindih saya hingga ronde itu selesai."
"Setelah menyelesaikan ronde tersebut, saya tidak bisa merasakan kaki saya."
"Saya kemudian bergumam: 'Sialan'."
"Setelah itu, saya mulai kepikiran anak-anak saya..."
"Jika saya tidak memenangkan duel ini, saya dan anak-anak akan kembali makan hanya mi," sambung Tafa.
Permainan bawa yang dibawa Sharaf sama sekali tidak diduga olehnya.
Karena sama-sama punya catatan kemenangan KO yang bagus, dia merasa lawan akan mengajaknya beradu pukul hingga duel selesai.
Baca Juga: Artur Beterbiev Kalahkan Penakluk Canelo Alvarez, Islam Makhachev Terkagum-kagum
Tafa pun sedikit kecewa dengan strategi pilihan musuhnya.
"Orang itu memang punya catatan KO yang mentereng. Empat KO, dan semuanya dalam satu ronde," ungkapnya.
"Datang ke pertarungan tersebut, saya sudah siap untuk adu pukulan dan tendangan."
"Tetapi, saat berduel... Seseorang malah terus-terusan mengincar bantingan dengan mengambil kaki saya."
"Saya pun berpikir: 'Hei, sobat, apa yang terjadi di sini?'"
"Saya datang ke sini dalam persiapan mepet, kami sama-sama tukang pukul tetapi Anda malah melakukan hal tersebut."
"Apa yang sedang terjadi di sini? Kita semua butuh hiburan," tambah Tafa.