Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Adik Valentino Rossi, Luca Marini sudah memegang resep untuk majukan Honda pada MotoGP 2025.
Resep tersebut dia gadang-gadang membuat pabrikan asal Jepang itu bersaing untuk posisi delapan besar.
Pria asal Italia ini menyoroti kurang tepatnya distribusi berat sepeda motor yang digunakan.
Menurutnya, Honda harus meniru salah satu rival mereka KTM.
Pabrikan asal Austria itu diklaim Marini sebagai tim yang paling bagus distribusi berat sepeda motornya.
Sejauh musim 2024 ini, KTM memang menunjukkan performa yang bagus.
Mereka jadi tim yang kerap bersaing melawan Ducati di baris terdepan.
"Untuk musim depan, targetnya untuk mengubah distribusi berat sepeda motor sedikit," beber Marini, dilansir Juara.net dari Speedweek.com.
"Kita harus mengubah berat sepeda motornya lebih ke belakang, sama seperti sepeda motor lainnya."
Baca Juga: Performa Solid Martin Diprediksi Takkan Goyahkan Francesco Bagnaia pada Sisa MotoGP 2024
"Secara khusus, kita harus berkaca dari KTM."
"Mereka adalah master dalam hal ini...."
"Ban sepeda motor mereka lagsung panas dalam satu putaran saja."
"Terkadang, mereka terlalu memaksakan ban belakang hingga terjatuh seperti Jack (Miller) dan Augusto (Fernandez)"
"Brad juga kadang-kadang berakhir di gravel."
"Yang jelas, kami harus mempelajari cara kerja mereka."
"Kami harus semakin baik dalam hal ini. Jika kami bisa menyelesaikan masalah tersebut, kami bisa bersaing untuk posisi tujuh atau delapan," imbuh.
Mengesampingkan hal itu, Marini sendiri merasa Honda sudah semakin bagus.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2024 - Jorge Martin Dilarang Santai, 20 Poin Bisa Lenyap Begitu Saja
Belakangan mereka memang sudah sering mendapatkan poin.
Sang adik Rossi tercatat selalu menggondol poin dalam dua balapan terakhir.
Pada seri Australia kemarin, dia berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke-14.
"Kami sudah menyelesaikan beberapa beberapa masalah," bedahnya.
"Keadaan saat ini lebih baik dari awal musim tahun kemarin."
"Kami mencoba banyak hal dan banyak berpikir."
"Sekarang, situasi jauh lebih baik," sambung Marini.