Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Pada sejarah hari ini 31 tahun yang lalu, legenda Formula 1, Alain Prost, melakoni balapan terakhir sepanjang kariernya.
Alain Marie Pascal Prost berkompetisi di Formula 1 pada selang 1980-1993.
Pernah membela McLaren, Renault, Ferrari, dan Williams, Prost menjadi juara dunia F1 pada 1985, 1986, 1989, dan 1993.
Gelar juara dunia 1985, 1986, dan 1989 didapatkan pembalap kelahiran 24 Februari 1955 itu bersama McLaren.
Sempat bersengketa dengan Ferrari pada musim 1991, Prost dipecat pabrikan Italia tersebut sehingga dia sempat hiatus pada 1992.
Pembalap asal Prancis itu lantas kembali pada 1993 dengan membela Williams.
Saat itu Williams sedang kuat-kuatnya dengan mereka menjadi juara dunia konstruktor pada 1992.
Waktu itu Williams punya 2 pembalap andalan Nigel Mansell dan Riccardo Patrese.
Alain Prost menggantikan posisi Mansell sebagai pembalap utama Williams pada musim 1993.
Dengan mobil yang mumpuni, Prost mendominasi Formula 1 musim tersebut.
Dalam 10 balapan pertama, Prost meraih kemenangan 7 kali.
Gelar juara dunia F1 keempat sudah diamankan Prost pada seri ke-14 di GP Portugal 1993.
Sebelum memastikan diri sebagai juara dunia lagi, Prost sudah mengumumkan bahwa 1993 akan menjadi musim terakhirnya sebagai pembalap Formula 1.
Alhasil, seri terakhir di GP Australia 1993 menjadi balapan terakhir sekaligus perpisahan buat Prost.
Seri tersebut digelar di Adelaide pada sejarah hari ini, 7 November 1993.
Prost yang sudah membalap tanpa beban masih mampu mengamankan posisi kedua dalam kualifikasi.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Tak Bisa Dipukul Lawan, Laga Floyd Mayweather Malah Ditinggal Penonton
Alain Prost berada di belakang rivalnya yang kelak akan menggantikan dia sebagai pembalap Williams, Ayrton Senna.
Posisi 1-2 di akhir balapan sama persis seperti sebelum start.
Senna memenangi GP Australia 1993 sementara Prost finis di tempat kedua.
Prost dan Senna dikenal memiliki rivalitas yang sengit.
Pada 1993, Prost bahkan sempat dikabarkan menghalangi Senna untuk menjadi rekan setimnya di Williams.
Namun, usai balapan GP Australia 1993, Senna mengundang Prost untuk berdiri bersamanya di podium tertinggi.
Seiring pensiunnya Prost, Senna menyebut balapan itu sebagai "akhir sebuah era".
Setelah balapan terakhirnya itu, Prost menutup Formula 1 musim 1993 dengan 99 poin, unggul 26 poin atas Senna di peringkat kedua.
Pada hari dia pensiun, Prost memegang rekor Formula 1 untuk kemenangan terbanyak (51 kali), lap tercepat terbanyak (41), dan finis podium terbanyak (106).