Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejarah hari ini 12 tahun yang lalu mencatat kemenangan membanggakan menghadapi lawan terkuat yang diraih jagoan UFC idola Khabib Nurmagomedov, Georges St-Pierre.
Ayah Khabib, Abdulmanap Nurmagomedov, selalu mengimpikan anaknya bertarung melawan GSP.
Si Elang sendiri menyebut St-Pierre sebagai salah satu petarung MMA yang menjadi inspirasinya.
Punya rekor 26-2, jagoan berjulukan Rush itu memang bisa menjadi contoh buat petarung lain.
Terutama soal bangkit dari kekalahan atau situasi sulit.
Sepanjang kariernya, mantan juara kelas welter dan menengah UFC ini hanya pernah kalah dari Matt Hughes dan Matt Serra.
St-Pierre selalu berhasil membalas 2 kekalahannya tersebut.
Sebuah contoh lain dari determinasi luar biasa yang dimiliki Georges St-Pierre dilakukannya pada sejarah hari ini, 17 November 2012.
Dalam ajang UFC 154 di Montreal, GSP mempertahankan sabuk juara kelas welter untuk ke-7 kalinya.
St-Pierre diadu dengan juara interim Carlos Condit yang sedang on-fire dengan 5 kemenangan beruntun di oktagon.
Awalnya, St-Pierre seperti akan mengendalikan pertarungan dengan mudah.
Dalam 2 ronde pertama, Rush sukses melancarkan 2 takedown untuk lama berada dalam posisi kontrol.
Dia juga sukses merobek wajah Condit dengan pukulannya.
Namun, Condit sendiri berhasil melukai bagian bawah mata kiri St-Pierre di akhir ronde 2.
Pada awal ronde 3, St-Pierre dibuat roboh oleh tendangan Condit yang masuk ke pelipisnya.
GSP mati-matian mempertahankan diri sehingga Condit gagal menghabisinya.
Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Cekik 3 Orang dalam Semalam, Royce Gracie Bawa UFC Lepas Landas
Juara bertahan asal Kanada ini berhasil pulih dan berbalik kembali mengontrol pertarungan.
Tujuh dari 8 upaya takedown-nya sukses dan dia juga mendaratkan serangan signifikan 2 kali lipat lebih banyak dari Condit yaitu 71 berbanding 36.
St-Pierre akhirnya dinyatakan menang angka mutlak dengan skor 49-46, 50-45, 50-45.
Usai pertarungan, GSP menyebut Condit sebagai petarung terbaik yang pernah dihadapinya.
Georges St-Pierre juga menyebut momen paling membanggakan sepanjang kariernya adalah saat dia roboh ditendang Condit.
"Momen yang paling saya banggakan sepanjang karier adalah ketika dirobohkan tendangan ke arah kepala dari Carlos Condit," katanya seperti dikutip dari Talksport.
"Saya roboh dan bisa bangkit. Kedengarannya aneh, orang-orang mungkin akan berpikir momen paling membanggakan adalah saat saya menang."
"Tetapi buat saya, itu adalah ketika saya dirobohkan dan bisa bangkit."
"Hal itu menunjukkan bahwa saya punya nyali untuk bangkit dari sebuah rintangan dan mengatasinya."