Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Membahas petarung terbaik sejagat MMA versinya, Alexander Volkanovski tak menyebut nama mantan lawannya, Islam Makhachev.
Sosok Demetrious Johnson jadi yang pertama disebut petarung asal Australia tersebut.
Si Tikus Perkasa kini sudah tak membela ajang UFC.
Namun, di masa jayanya petarung kelas terbang itu begitu ditakuti.
Johnson bahkan tercatat berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak 11 kali.
Kemudian, Volkanovski melanjutkan daftar petarung terbaiknya dengan menyebut nama juara kelas berat, Jon Jones.
Dia merasa Bones layak disebut terbaik meski kerap membuat masalah di luar oktagon.
"Saya akan menyebut nama Demetrious Johnson," ujarnya, dilansir Juara.net dari Championat.com.
"Kemudian, saya harus menaruh Jon Jones di sana."
"Orang-orang tahu bagaimana pendapat saya soal apa yang ada di luar oktagon."
"Tetapi, fakta bahwa dia merupakan juaranya tetap tak bisa dikesampingkan," imbuh jagoan berjulukan The Great itu.
Menariknya, Makhachev sama sekali tak disenggol olehnya.
Ketimbang juara kelas ringan UFC itu, Volkanovski lebih memilih memasukan nama Israel Adesanya di tengah dua nama legenda, Georges St-Pierre dan Anderson Silva.
"Georges St-Pierre, dia harus masuk daftar," tegasnya.
"Saya juga akan memasukan nama Anderson Silva..."
"Kemudian, saya akan memasukan nama sobat saya, Israel Adesanya," tambah Volkanovski.
Kedekatan bukan alasan utama dia menjagokan rekan satu sasananya.
Baginya, The Last Stylebender sudah banyak mempertahankan gelar.
Jurus striking miliknya juga digadang-gadang jadi yang paling sakti dalam sejarah UFC.
"Dia mempertahankan gelarnya dalam waktu cukup banyak," terang Volkanovski.
"Perihal striking, dia adalah yang terbaik di UFC," tutupnya.
Terlepas dari hal itu, Makhachev dijadwalkan naik oktagon pada 18 Januari mendatang.
Dia harus mempertahankan gelarnya dari usaha kudeta Arman Tsarukyan.