Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
JUARA.NET - Kemenangan Oleksandr Usyk atas Tyson Fury pada duel kedua mereka mengundang ulasan menarik dari eks pelatih Mike Tyson, Teddy Atlas.
Pertama-tama, dia memberikan pujian selangit untuk Si Kucing yang menangi pertarungan.
Sosoknya dinilai sudah layak masuk jajaran petinju top dunia.
Usyk disebut telah menggondol salah satu kemenangan terbesar di era sekarang.
Sepanjang duel kemarin, dia tampil begitu solid.
Serangan terus dia lancarkan dalam 12 ronde penuh.
Akhirnya, petinju asal Ukraina ini dinyatakan menang angka mutlak.
Sabuk juara tinju kelas berat versi WBA, WBC, dan WBO pun tetap melingkar di pinggang dan pundaknya.
"Dia layak disebut dalam jajaran petinju-petinju top," tegasnya, dilansir Juara.net dari Boxingscene.com.
Baca Juga: Legenda UFC Berkata, Khamzat Chimaev Harus Lakukan Hal Ini pada Tahun 2025
"Dia adalah salah satu pemenang terbesar di era saat ini."
"Lucunya, dia tidak membuat orang-orang berpikir: Oh, dia begitu hebat, pukulannya keras, dan cepat seperti Muhammad Ali'."
"Tidak. Hal bagus yang dia lakukan bukan hanya pada satu faktor saja melainkan semuanya," tambah Atlas.
Masih soal Usyk, sang mantan pelatih Mike Tyson coba menguak titik kekuatan Si Kucing.
Menurutnya, petinju berusia 37 tahun tersebut sama sekali tak punya kekurangan.
Sementara itu, kekuatan terbesarnya adalah pada mentalnya.
"Dia tidak punya kelemahan," ucapnya.
"Satu hal yang kemudian jadi kekuatan terbesarnya adalah mental."
Baca Juga: Terlalu Impresif, Inilah Petarung UFC Terbaik pada Tahun 2024 Menurut Pelatih Islam Makhachev
"Dia selalu bertanggung jawab pada dirinya sendiri... Selalu," sambung Atlas.
Tak berat sebelah, pelatih asal Amerika Serikat ini juga memuji Fury.
Baginya, Si Raja Gipsi memang tampil lebih baik dari duel pertama sebelumnya.
Kendati demikian, Usyk masih bisa mencari jalan kemenangannya sendiri.
"Sejak awal, saya pikir Tyson akan bertarung lebih bagus lagi," tambahnya.
"Dia memang tampil lebih baik dan layak mendapatkankan kredit. Ketimbang hanya asal bergerak, dia memberikan tekanan pada Usyk."
"Dia memanfaatkan tubuh besarnya, mengatur posisi, memaksa Usyk masuk. Dia tidak tertekan hingga ke setiap sudut ring, hal itu yang biasanya membuat kelelahan."
"Fury memang melakukan kerja yang lebih bagus. Namun, Usyk juga bisa mencari jalannya sendiri," imbuh Atlas.