Pelatih Internazionale Milan, Claudio Ranieri, membela gaya permainan anak buahnya saat I Nerrazurri bertanding melawan saudara sekotanya, AC Milan atau yang lebih dikenal dengan Derby Della Madonnina. Pada pertandingan itu, Inter menerapkan strategi bertahan total.
Gaya permainan anak asuh Claudio Ranieri mendapat banyak kritik karena bermain sangat defensif atau menerapkan sepakbola negatif. Meskipun Inter akhirnya menang melawan Milan dengan skor 1-0, banyak pihak menyatakan tidak puas dengan taktik yang diterapkan oleh Mr. Runner Up. Akan tetapi, Ranieri dengan segera membela permainan anak buahnya.
"Saya pikir setiap pelatih memiliki filosofi masing-masing dan taktik itu adalah milik saya," ujar Ranieri seperti dilansir oleh Rai.
Ranieri menyatakan bukanlah suatu masalah menerapkan takik defensif jika memang diperlukan. The Tinkerman berkata seperti itu karena publik beropini Inter seharusnya malu menang dengan cara seperti itu.
"Saya bukanlah tipe seseorang yang kaku. Saya beradaptasi dengan situasi yang ada dan mencoba menyesuaikannya. Terserah anda suka atau tidak," tegas Ranieri.
Inter Milan mengawali musim 2011/12 dengan buruk, tetapi setelah libur natal mereka mencatat enam kemenangan beruntun dan sekarang hanya tertinggal enam poin dari Juventus yang berada di puncak klasemen.
Mengenai peluang Inter merebut gelar scudetto, Ranieri menolak membicarakannya. Saat ini, Ranieri hanya fokus pada pertandingan melawan Lazio yang digelar akhir pekan ini.
"Scudetto? Saya tidak mau membicarakannya. Saya hanya ingin membawa Inter, setidaknya, finis di zona Liga Champion. Sekarang kami harus fokus ke pertandingan melawan Lazio. Edy Reja (pelatih Lazio) tahu bagaimana cara mengeluarkan potensi terbaik anak asuhannya," ujar Ranieri.
Inter akan menjamu Lazio di Giuseppe Meazza, Minggu (22/1). Jika menang, Inter akan menggeser posisi Biancoceleste di posisi ke-4.
Editor | : | Parlindungan Siahaan |
Komentar