klub anggota PSSI adalah kedaulatan yang sebenarnya dari sepak bola. Saat menjadi pembicara dalam Diskusi bertajuk "Manifesto PSSI Baru" di Swiss Bel Hotel Jakarta, Jumat (20/1), Joko Driyono mengungkapkan lima poin penting dalam sepak bola.
Dalam lima poin tersebut, yang pertama adalah masa depan sepak bola berada di tangan klub-klub, yang artinya klub memiliki peran penting dalam sepak bola. Untuk yang kedua, Joko Driyono menegaskan seharusnya klub menjadi "pemain" daripada sebuah pasar. Dan yang ketiga adalah sepak bola harus dilepaskan dari motif yang bukan olahraga.
Poin keempat Joko Driyono mengatakan perlunya sebuah liga profesional yang kuat dan independen. Dan yang terakhir dan tak kalah penting adalah bagaimana mempertahankan fairplay, disiplin dan respek. Lalu kemudian integritas, stabilitas, dan kontinuitas.
Membahas dua poin pertama dalam pemaparannya, Joko Driyono mengaku tak menilai klub sebagai pasar. Ia justru menegaskan peran penting klub dalam sebuah olah raga bernama sepak bola.
"Saya tidak menjustifikasi klub sebagai market. Tapi, saya mau mengingatkan bahwa klub inilah yang sebenarnya merupakan kedaulatan dalam sepak bola," ujar Joko Driyono usai diskusi berlangsung.
"Semakin kita menganggap organisasi besar itu (PSSI) penting, maka itu akan semakin mengkerdilkan kedaulatan klub itu sendiri. Sepak bola tidak boleh memberikan kedaulatan kita kepada tirani kekuasaan," lanjut CEO PT Liga Indonesia itu.
Joko juga mengungkapkan bahwa kisruh sepak bola nasional antara Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL), atau antara PSSI dan KPSI memperlihatkan bahwa mereka berebut pasar, di mana pasar itu adalah klub.
"Itu keliru. Lihatlah PT Liga Indonesia maupun KPSI. Kami berusaha menjadi kendaraan bagi perjuangan teman-teman semua. Tidak ada kami ingin merebut market. Kita harus dimanfaatkan oleh semua anggota untuk mencapai semua cita-cita mereka," papar Joko Driyono.
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar