Kongres yang digelar di Swis-Belhotel, Jakarta, Sabtu (21/1). Salah satunya memecat Djohar Arifin Husin dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Tak hanya Djohar, KPSI juga sepakat memecat Farid Rahman dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Juga Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Bob Hippy dari keanggotaan Komite Eksekutif (Komek).
Saat dihubungi Bolanews, Selasa (24/1), Djohar mengaku tak peduli dengan keputusan yang dikeluarkan KPSI. Pria kelahiran Langkat, Sumatera Utara itu beralasan karena KPSI bukanlah bagian dari PSSI.
"KPSI tak dikenal dalam Statuta. Mereka juga tak dikenal dalam aturan FIFA," jelas Djohar Arifin.
Karena itu, Djohar menyatakan tidak ada alasan kepengurusan PSSI saat ini menuruti keputusan KPSI. "KPSI tidak punya hak untuk memecat pengurus PSSI. Terkecuali, itu Kongres PSSI yang dilakukan oleh PSSI."
Selain memecat kepengurusan PSSI, KPSI juga menetapkan dan menegaskan Badan Liga Amatir (BLAI) sebagai penyelenggara kompetisi amatir sesuai dengan hasil Kongres Bali. Dalam putusannya, KPSI juga akan memproteksi kredibilitas PSSI dari tindakan oknum-oknum PSSI yang tidak menjalankan hasil Kongres Bali.
Komite yang diketuai Toni Aprilani juga mengukuhkan serta mengakui kembali empat anggota Komek: La Nyalla Mattalitti, Robertho Rouw, Toni Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan yang sebelumnya sudah dipecat PSSI lewat Komite Etiknya.
Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar