85.
Meski bermain di kandang sendiri, anak-anak Heat sering kesulitan dalam menjaringkan bola. Hal itu membuat mereka tertinggal 17-18 di penghujung kuarter pertama. Kemudian di kuarter kedua, pertarungan semakin ketat sehingga harus berakhir imbang 37-37.
Guna meredam serangan Cavaliers, Erik Spoelstra selaku pelatih Heat, coba memasukkan Udonis Haslem di kuarter ketiga. Strategi itu cukup berhasil. Tim tamu hanya sanggup menjaringkan 21 poin karena ketatnya pertahanan Haslem, sedangkan Heat menambah 24 poin. Itu sudah cukup membawa tim tuan rumah unggul 61-58 di akhir kuarter tersebut.
Pertarungan ketat kembali terjadi di kuarter keempat. Hal itu terlihat dari selisih angka kedua tim yang tak pernah lebih dari lima poin. Namun, Heat akhirnya mampu memenangi gim tersebut setelah menambah 31 poin.
LeBron James, yang pernah menjadi ikon Cavaliers dari tahun 2003 hingga 2010, menorehkan 18 poin dan lima rebound untuk membantu kemenangan Heat. Tapi, yang menjadi pendulang angka tertinggi pada pertandingan hari itu adalah Chris Bosh (35 poin dan tujuh rebound).
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar