Bos Real Madrid, Jose Mourinho, mengklaim bahwa beberapa pemainnya merasa sangat mustahil untuk bisa mengalahkan Barcelona di Camp Nou. Dalam lima pertemuan terakhir di musim 2011/12 di semua kompetisi, Real belum satu kali pun berhasil mengalahkan tim besutan Pep Guardiola tersebut.
Pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou, Kamis dini hari (26/1) WIB, juara Copa del Rey musim lalu itu harus tersingkir dari kompetisi ini setelah hanya sanggup memetik hasil imbang 2-2. Hasil itu membuat Barca melenggang ke babak berikutnya setelah unggul dengan aggregat 4-3.
Real sempat tertinggal 2-0 terlebih dulu melalui gol-gol yang dilesakkan oleh Pedro dan Dani Alves, sebelum akhirnya Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema berhasil menyamakan kedudukan dan bertahan hingga pertandingan usai.
Meski begitu, Mou merasa jika beberapa pemain Los Blancos terhalang dengan permasalahan mentalitas juara, yang menyebabkan mereka gagal memetik kemenangan di Catalunya dan membuat eks manajer Chelsea itu tampak kesal.
"Kami datang ke sini dengan harapan dapat melangkah ke fase berikutnya. Kami tahu akan sangat sulit, tapi hal itulah yang membuat kami datang untuk melakukannya," kata eks pelatih Inter Milan itu seperti dilansir Sky Sports.
"Meski begitu, saya mendengar di ruang ganti bahwa sangat sulit untuk meraih kemenangan di sini. Saya sudah pernah beberapa kali bermain di sini dengan Chelsea, Inter (Milan), dan Madrid. Ini bukanlah hal yang baru," tambahnya.
"Saya ingin memberi selamat pada Barcelona untuk apa yang sudah mereka lakukan di Bernabeu pekan lalu, tapi tidak untuk lolos kualifikasi," cetus Mou.
Mourinho juga menolak disalahkan karena keputusannya yang memainkan Gonzalo Higuain terlebih dulu dibandingkan Benzema.
"Kami bermain dengan cukup baik di babak pertama," ungkap peracik taktik asal Portugal itu.
"Jeda pertandingan sangat mudah bagi saya, karena jika Anda tidak bermain dengan baik 10 menit akan menjadi waktu yang sangat singkat, tapi saya hanya butuh satu menit saja untuk berbicara dengan para pemain," pungkasnya.
Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar