Salah satu kandidat juara Australia Terbuka tahun ini, Victoria Azarenka, mampu melepas beban di saat yang tepat ketika bertarung melawan juara bertahan Kim Clijsters di semifinal, Kamis (26/1). Kini dia masih harus mengalahkan Maria Sharapova di final agar dapat mewujudkan mimpi memenangi gelar grand slam pertamanya.
Petenis peringkat tiga dunia itu menghentikan Clijsters dalam permainan sebanyak tiga set dengan skor akhir 6-4, 1-6, 6-3. Saat pertandingan Azarenka mengaku sempat kesulitan mengendalikan kontrol permainan sehingga di set kedua kehilangan fokus karena tekanan dari diri sendiri. Untungnya di set ketiga dia mampu melepas semua beban dan kembali ke permainan terbaiknya sehingga mampu kembali mengendalikan permainan.
"Tangan saya seperti terasa seberat 200 kilogram dan badan saya 1000 kilogram sehingga semuanya bergetar," kata Azarenka.
"Tapi, perasaan saya berubah menjadi sangat lega saat akhirnya memastikan kemenangan. Ya Tuhan! Saya tidak percaya ini akhirnya selesai, saya hanya ingin menangis."
"Kim sangat dominan di set kedua dan saya merasa tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Yang saya lakukan setelah itu hanyalah berusaha untuk bangkit."
Kemenangan tersebut tidak saja menjadikan dia menginjakkan kakinya untuk pertama kali di partai final ajang bertaraf grand slam. Namun, dia juga berpeluang untuk memenangi gelar grand slam pertama sekaligus menjadi petenis peringkat pertama dunia setelah penyandang status itu sebelumnya, Caroline Wozniacki, lebih dulu angkat koper.
Petenis asal Belarusia yang baru berusia 22 tahun ini akan menghadapi lawan berat lain di final, yakni Maria Sharapova. Meski unggul secara peringkat, Azarenka kalah dari sisi pengalaman petenis asal Rusia itu yang berambisi besar kembali memenangi gelar grand slam keempatnya setelah puasa gelar itu sejak 2008 lalu.
Editor | : | Wisnu Nova Wistowo |
Komentar