1. Namun, pelatih PSIM, Hanafing, merasa kurang puas dengan penampilan lini depan timnya itu.
PSIM sempat tertinggal terlebih dahulu di masa injury time babak pertama melalui gol yang diciptakan oleh Supaham. Namun, melalui set-piece yang dilakukan Lorenzo Rimkus pada menit ke-87, PSIM terhindar dari kekalahan.
Sebenarnya di babak pertama PSIM mendapatkan banyak peluang. Emile Linkers dan Lorenzo tercatat masing-masing mendapatkan dua peluang emas di 45 menit pertama itu. Namun, tak satu pun peluang bisa dikonversi menjadi gol.
Mengomentari banyaknya peluang yang terbuang dan tak begitu banyak pemain yang mendapatkan peluang untuk menciptakan gol, Pelatih PSIM, Hanafing, mengatakan bahwa masalah utama timnya saat ini adalah tak adanya tandem untuk Linkers di ujung tombak tim.
"Problem kami ada di lini depan. Tidak ada tandem untuk Linkers di depan. Kami hanya bisa mengandalkan Linkers untuk menciptakan gol," ungkap Hanafing dalam keterangannya usai pertandingan.
Hanafing mengungkapkan timnya bisa selamat dari kekalahan memang berkat Lorenzo Rimkus yang memang sangat piawai mengeksekusi bola-bola mati.
"Kami beruntung memiliki pemain dengan spesialisasi bola-bola mati sehingga kami bisa mendapatkan angka," ujar pelatih PSIM itu mengenai penampilan pemain asal Belanda itu.
Ya, Lorenzo memang cukup cemerlang pada pertandingan ini. Selain menjadi penyuplai bola kepada Linkers, dia juga sempat mengancam gawang Persebaya di babak pertama sebelum akhirnya gol PSIM di babak kedua pun tercipta dari kakinya.
Untuk ke depannya, Hanafing mengungkapkan dirinya akan fokus pada perbaikan lini depan timnya. Selain itu, konsentrasi para pemain jelang laga berakhir juga menjadi fokus yang harus diperbaiki.
"PR (pekerjaan rumah) kami untuk memperbaiki lini depan tim. Selain itu, fokus para pemain pada menit-menit terakhir juga harus diperhatikan," ujar Hanafing yang melihat gol Persebaya terjadi karena turunnya konsentrasi para pemainnya.
/Gonang Susatyo
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar