Melihat prosentase jumlah wanita yang menjadi penggemar sepak bola di Indonesia yang cukup besar, Inter Milan memiliki ketertarikan memanfaatkan hal tersebut untuk menjalin kerja sama komersial dengan sponsor yang memiliki produk dengan segmentasi pasar wanita.
Direktur Komersial Inter Milan, Mario de Vivo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan riset terlebih dulu sebelum Inter memutuskan untuk datang ke Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki basis penggemar yang bagus dengan jumlah fan wanita yang tak jauh berbeda dengan pria.
"Sebelum ke Indonesia, kami sudah melakukan riset terlebih dulu sebagai salah satu strategi marketing. Indonesia dinilai memiliki fan base yang bagus. Fan wanita di Indonesia sangat besar, jumlahnya tak jauh berbeda dengan pria," ungkap Mario de Vivo saat menjadi pembicara dalam seminar sepak bola terkait rencana kedatangan Inter Milan ke Indonesia di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (31/1).
Mario mengaku bahwa dari riset yang dilakukan di Indonesia, diketahui bahwa rata-rata penghasilan penggemar sepak bola ternyata melebihi rata-rata penghasilan penduduk Indonesia secara umum. Selain itu, ditemukan sebesar 39 persen dari total sampel wanita memiliki ketertarikan terhadap sepak bola.
"Rata-rata penghasilan penggemar di Indonesia melebihi rata-rata penghasilan penduduknya. Bahkan untuk wanita, ada 39 persen dari total sampel yang sangat tertarik pada sepak bola. Selain itu dari riset di Indonesia, 70 persen penentu keputusan dalam pengeluaran itu adalah wanita," ungkap Mario sembari tertawa.
Mario pun mengatakan fakta dari riset tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri bagi klub-klub sepak bola, tak terkecuali Inter Milan, untuk menjalin kerja sama dengan berbagai sponsor, terutama yang memang memiliki segmentasi pasarnya adalah wanita.
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar