Promotor FC Internazionale Indonesia Tour 2012, Entong Nursanto, menegaskan bahwa Inter Milan ingin semua yang terlibat dalam kegiatan mereka di Indonesia Mei mendatang adalah pihak yang diakui oleh FIFA sebagai federasi sepak bola tertinggi di dunia. Inter ingin semua tetap mengikuti aturan dari FIFA.
Ya, Inter Milan memang rencananya akan tampil dua kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta Mei 2012 mendatang. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, kemarin sudah mengungkapkan bahwa Inter akan menghadapi pemain-pemain timnas U-23 ditambah beberapa pemain senior, dan di pertandingan kedua menghadapi Indonesia Selection yang terdiri dari pemain-pemain yang berlaga di Indonesia Premier League (IPL).
Namun, masih tersisa kekhawatiran mengenai akan datangnya Inter Milan ke Indonesia. Batalnya kedatangan klub Eredivisie, PSV Eindhoven, yang direncanakan awal Januari ini, bisa dikatakan menjadi satu pengalaman tersendiri yang menimbulkan pertanyaan apakah Indonesia bisa kembali kedatangan tim-tim kelas dunia saat kisruh sepak bola nasional masih terus berlangsung.
Tak hanya itu, belum diselenggarakannya Kongres Tahunan oleh PSSI yang kemudian mendapatkan teguran dari FIFA melalui suratnya, dan tenggat waktu yang diberikan FIFA kepada PSSI hingga Maret mendatang, bisa menjadi batu sandungan. Seandainya PSSI belum melakukan kongres hingga batas waktu yang ditentukan, Komisi Asosiasi FIFA bisa jadi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Pertimbangan tersebut menjadi pertanyaan apakah Inter akhirnya akan benar-benar sampai ke Indonesia. Sebagai promotor kegiatan ini, Entong Nursanto tak ingin banyak bicara mengenai kemungkinan adanya sanksi itu. Presiden Direktur harian Topskor itu menegaskan bahwa yang terpenting saat ini semua harus sesuai dengan federasi yang diakui oleh FIFA.
"Semua harus berdasarkan FIFA. Inter memberi syarat bahwa pertandingan nanti harus sesuai dengan organisasi yang diakui FIFA. Makanya saya sulit jika harus bicara mengenai kemungkinan Maret nanti," ungkap Entong di Hotel Mulia Senayan Jakarta, Selasa (31/1) siang.
Entong pun menegaskan bahwa lebih baik tidak memikirkan kemungkinan sanksi dan masalah seputar sepak bola Indonesia saat ini. Menurutnya, lebih baik kedatangan Inter Milan bisa dijadikan pelajaran berharga dan ajang Indonesia untuk unjuk gigi kepada dunia internasional.
"Ini adalah peluang besar bagi Indonesia di mana salah satu klub top Eropa, bahkan dunia, akan datang ke sini. Jadi, jangan pikirkan terus masalah kisruh sepak bola nasional, pikirkan kedatangan Inter. Jika tidak, itu akan mempersulit diri kita sendiri," ungkap Entong. "Marilah kita berharap Maret nanti tidak akan ada sanksi. Yang penting adalah pada momen itu Indonesia bisa unjuk gigi karena Inter adalah tim besar," lanjutnya.
Ketika ditanya apa yang terjadi jika sanksi dari FIFA benar-benar turun Maret nanti, Entong menjawab, "Ya kita lihat sanksinya seperti apa. Yang pasti kami akan taat pada FIFA."
Editor | : | Benediktus Gerendo Pradigdo |
Komentar