Mantan pelatih Inter, Gian Piero Gasperini, mengungkap fakta bahwa Nerrazzuri sudah lama berniat melelang Thiago Motta. Gasperini juga menegaskan, Inter baru saja kehilangan pemain dengan kualitas terbaik itu.
Motta baru saja bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG) pada batas akhir bursa transfer kedua, Selasa (31/1), meskipun Claudio Ranieri berharap gelandang kelahiran Brasil tersebut tetap bermain bersama Inter. Namun, fakta berbicara lain. La Beneamata akhirnya memutuskan melepas Motta ke PSG. Nilai transfer sang gelandang diberitakan mencapai 10 juta euro atau setara dengan Rp 117,4 miliar.
Gasperini, yang karier kepelatihannya di Inter hanya berumur empat bulan, tidak terkejut dengan kabar tersebut. Ia menyebut kalau rival AC Milan itu sudah lama ingin mendepak Motta.
"Musim panas lalu Inter ingin menjual Motta tapi saya bersikeras menginginkan dia tinggal," ungkap Gasperini.
"Selamat kepada PSG. Mereka telah membuat pilihan yang sangat baik. Motta adalah gelandang terbaik di Italia bersama (Andrea) Pirlo dan (Claudio) Marchisio," lanjutnya.
Thiago Motta menjadi pemain kunci dalam keberhasilan Si Biru-Hitam meraih treble tahun 2010. Sang gelandang mengaku pindah karena Inter tidak kunjung menawarkan kontrak baru untuknya.
Editor | : | Parlindungan Siahaan |
Komentar