Manchester City mendapat beberapa hasil buruk semenjak ditinggal Yaya Toure ke Piala Afrika 2012 pertengahan Januari lalu. Dengan performa City itu, banyak orang mulai percaya kalau Yaya adalah sosok tak tergantikan di Etihad Stadium. Namun, tidak menurut saudara kandung Kolo Toure tersebut.
Menurut Yaya, City memang terlihat rapuh tanpa dirinya. City seperti kehilangan motor yang selama ini menggerakkan lini tengah mereka. Walau demikian, Yaya percaya perannya di City masih bisa digantikan orang lain. Bahkan Yaya yakin City masih akan berada di puncak klasemen Liga Inggris sekembalinya ia dari Piala Afrika
"Kami memiliki tim yang kuat dan saya tahu kalau saya dianggap tak bisa tergantikan. Lihat berapa uang yang mereka keluarkan untuk mendapatkan pemain bertalenta dan mereka masih mengatakan pada saya kalau hanya ada satu Yaya," kata Yaya pada sebuah wawancara dengan Goal.
"Walau demikian, saya tak percaya akan hal itu. Orang lain masih bisa bermain di posisi saya dan menolong kami menang. Ketika Piala Negara Afrika selesai, saya harap kami masih berada di puncak klasemen," sambung Yaya.
Di sisi lain, gelandang berusia 28 tahun itu malah cukup cemas dengan posisinya di tim utama City. Mantan gelandang Barcelona itu takut akan ada pemain yang bermain lebih baik dirinya sehingga ia harus berjuang untuk mendapatkan kembali tempatnya di tim utama City.
"Setiap pemain ingin berada di tim utama, jadi kami bekerja sangat keras untuk mendapatkannya. Bahkan saya takut harus kembali berjuang mendapatkan tempat di tim utama ketika kembali nanti," tutup Yaya.
City sendiri menelan dua kekalahan dan satu hasil seri dalam enam pertandingan di segala ajang semenjak mereka ditinggal Yaya. Kekalahan paling telak adalah saat mereka ditumbangkan Everton 0-1 di liga pada pekan lalu, yang berdampak pada posisi mereka di klasemen sementara Liga Inggris.
| Editor | : | Arnoldi |
Komentar