Masry kontra Al-Ahly di kota Port Said, Mesir, Rabu (1/2). Keputusan itupun kemudian ditanggapi presiden FIFA, Sepp Blatter, dengan permintaan agar pemerintah Mesir menghidupkan kembali EFA sesegera mungkin.
Permintaan itu disampaikan Blatter di sebuah kongres yang diadakan Konfederasi Sepak bola Amerika Selatan (CONMEBOL) di Paraguay baru-baru ini. Menurut Blatter, apa yang dilakukan pemerintah Mesir merupakan sebuah bentuk intervensi langsung dalam dunia sepak bola dan selama ini itu sangat dilarang FIFA.
"Kita harap Federasi Sepak Bola Mesir kembali dihidupkan dan berjalan secara alami. Kami harap insiden itu tak terulang kembali," kata Blatter, seperti yang dirilis Reuters.
FIFA sendiri biasanya langsung menjatuhkan hukuman pada federasi sepak bola di sebuah negara jika pemerintah setempat melakukan intervensi. Namun, untuk kasus Mesir, Blatter mengaku tak akan buru-buru menjatuhkan sanksi. Ia berujar kalau situasi di Mesir, "Sangat rumit sehingga harus ditangani secara hati-hati."
Editor | : | Arnoldi |
Komentar