Liverpool akan menghadapi partai bigmatch melawan Manchester United pada Sabtu (11/2) WIB. Kenny Dalglish selaku pelatih The Reds, percaya bahwa anak asuhnya, Luis Suarez, bersedia menjabat tangan Patrice Evra sebelum pertandingan berlangsung.
Laga yang berlangsung di Old Trafford tersebut bakal menjadi pertemuan perdana Evra dan Suarez setelah keduanya berseteru dalam matchday kedelapan (15 Oktober 2011). Kala itu, Suarez melontarkan kalimat rasis pada sang kapten United dan akhirnya berujung pada larangan bermain selama delapan pertandingan.
Jelang pertemuan kedua pada akhir pekan nanti, Dalglish mengaku telah berbicara dengan Suarez. Dari pembicaraan tersebut ia bisa menarik kesimpulan bahwa pemainnya itu akan bersedia menjabat tangan Evra.
"Kami telah bicara dengan dia. Saya tahu dia akan menjabat tangan Evra dan pemain United lainnya sebelum pertandingan," ucap Dalglish seperti diwartakan Daily Mail.
"Saya yakin orang-orang ingin membicarakan Suarez, tetapi dia telah menerima hukumannya. Dia menjalani suspensi dan kembali melawan Spurs pada Senin. Sudah waktunya bagi kita untuk menggaris bawahi apa yang terjadi," sambungnya.
Di sisi lain, Suarez sendiri mengaku tidak tertekan dengan hukuman yang dialamatkan padanya. Bahkan kabar terakhir menyebutkan bahwa bomber kebangsaan Uruguay tersebut enggan meminta maaf pada Evra.
"Saya tidak tertekan sama sekali saat menjalani suspensi. Saya tahu apa yang telah saya lakukan dan ada hukum sepak bola yang mengatakan, 'apa yang terjadi di lapangan, tetap di lapangan'. Itulah akhir dari cerita," ujar Suarez.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar