87.
Celtics mendapat semangat ekstra berkat tampil di depan pendukungnya sendiri. Modal tersebut dapat mereka manfaatkan dengan baik untuk mengalahkan Lakers 26-22 di kuarter pertama. Mereka masih bisa menahan laju tim tamu di kuarter kedua yang berakhir 47-45.
Perlahan tapi pasti, Lakers mulai bangkit di kuarter ketiga. Tim asuhan Mike Brown itu menambah 21 poin untuk unggul satu bola di menit 1:34, kemudian mereka menambah satu poin lagi untuk menyudahi kuarter tersebut dengan skor 67-64.
Persaingan semakin ketat di kuarter keempat. Setelah kedua tim saling kejar mengejar angka, Celtics unggul 82-80 di menit 1:08 berkat three point Ray Allen. Akan tetapi, ketika waktu menyisakan sembilan detik, Pau Gasol menjaringkan dua poin yang membuat skor imbang 82-82. Hasil tersebut memaksa pertandingan berlanjut ke babak overtime.
Lantaran tak ingin menelan kekalahan ke-12 di musim 2011/12, Lakers pun tampil lebih agresif. Meski sempat tertinggal setengah bola di satu menit terakhir, mereka mampu membalas dengan menjaringkan dua poin melalui Andrew Bynum. Poin pamungkas tersebut sudah cukup untuk menghentikan perlawanan Celtics.
Mesin pencetak angka Lakers, Bryant, mengumpulkan 27 poin dalam pertandingan di TD Garden itu, ditambah Gasol dengan 25 poin dan 14 rebound. Di kubu berseberangan, pendulang angka tertinggi jatuh pada Allen dengan 22 poin.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar