Carlos Tevez akhirnya bicara soal insiden di Muenchen ketika ia menolak untuk dimainkan oleh Roberto Mancini. Peristiwa itu merupakan awal mula perseteruan Tevez dan klubnya, Manchester City yang masih berlangsung hingga saat ini.
28 September 2011 City bertandang ke Allianz Arena, kandang raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen dalam lanjutan fase grup Liga Champion. Ketika laga sudah memasuki babak kedua, City tertinggal 0-2 berkat gol yang diborong Mario Gomez.
"Suasana hati saya menjadi buruk saat (Mancini) memasukan De Jong dan menarik keluar (Edin) Dzeko ketika kami tertinggal 0-2, saya pikir itu pergantian pemain yang defensif. Jadi saat itu saya memutuskan untuk kembali duduk di bangku cadangan," kata Tevez dalam kesempatan wawancara dengan Fox Sport di Argentina.
"Saat itu saya sudah melakukan pemanasan selama 10 menit, dan dia sepertinya lebih suka kalah 0-2 ketimbang 0-4. Lalu saya langsung duduk bersamaan dengan momen ditariknya Dzeko keluar lapangan, saat itu ia terlihat sangat marah.
"Dia (Dzeko) kemudian melihat lorong di tutup dan memutuskan kembali ke bangku candangan, ia duduk di sebelahnya dan kemudian mereka mulai berargumen. Dzeko berbicara dengan bahasa Bosnia dan Mancini memakinya dengan bahasa Italia, situasi saat itu agak kacau."
"Kemudian saya duduk dan dia tidak melihat karena sedang sibuk bicara. Tak lama kemudian ia membalikkan badan dan melihat saya, dan anda bisa bayangkan apa yang terjadi. Dia ketika itu masih berdebat."
"Lalu dia meminta saya untuk melanjutkan pemanasan dan memperlakukan saya seperti anjing. Saat ia bicara dengan saya menggunakan nada itu saya langsung mengatakan 'tidak, saya tidak akan pergi'."
"Saya tadinya ingin main tapi pelatih sedang dalam suasana hati yang kacau, karena ia baru bertengkar dengan Dzeko, kemudian ia mulai memaki saya."
"Jadi itu salahnya, karena saya ketika itu benar-benar tenang. Saya duduk di bangku cadangan dan anda dapat melihat di rekaman video bahwa saya tenang dan berbicara dengan (Pablo) Zabaleta. Mancini mengeluarkan kata-kata kasar pada saya," tuntasnya.
Editor | : | Husein Noval |
Komentar