Boas, mengakui bahwa beberapa pemain The Blues sudah menentang kebijakannya dan berkeras kalau ia masih tetap mendapat dukungan dari pemilik klub, Roman Abramovich.
Semenjak hengkang dari Porto dan menjadi manajer Chelsea, Villas-Boas mengalami masa-masa yang cukup sulit di Stamford Bridge. AVB mengukir catatan buruk dibandingkan manajer-manajer lain sebelum dirinya di era Abramovich, dan Chelsea pun berpeluang tidak lolos kualifikasi Liga Champion untuk musim depan.
Akhir pekan lalu, Abramovich sempat mendatangi pusat pelatihan Chelsea dan mengadakan pembicaraan dengan eks bos Porto itu. Meski media mengklaim kalau ia sudah tidak mendapat dukungan lagi dari Abramovich, tapi ia membantah kabar tersebut.
"Tidak ada perselisihan di antara kami. Selain itu, ada pertemuan dari para staf teknis dan juga pemain, tapi tidak ada yang dramatis," kata Villas-Boas pada ESPNSoccernet.
"Setiap orang tahu kami membutuhkan hasil yang lebih baik lagi. Sejauh ini hasil yang diraih tidak impresif, dan kini semuanya bergantung pada para pemain dan jajaran manajemen yang memikul tanggung jawab," tambahnya.
Villas-Boas juga mengungkapkan kalau ada beberapa pemain Chelsea yang tidak mendukung program dan metode yang diterapkannya di dalam skuad.
"Hal itu normal. Mereka tidak harus mendukung proyek saya, karena pemilik klub yang mendukung proyek tersebut," lanjut manajer berusia 34 tahun itu.
"Pada akhirnya, hal yang paling objektif bagi kami adalah mendapat posisi terbaik di papan klasemen liga, di tambah dengan dua trofi yang sedang kami perebutkan," pungkasnya.
Editor | : | Galih Rachdityo |
Komentar