Presiden Direktur PT Bontang Football Mandiri, Udin Mulyono, berjanji akan segera melengkapi bukti adanya penyalahgunaan uang negera di kepengurusan PSSI di bawah komando Nurdin Halid. Namun, ia juga berharap Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk serius menyelesaikan masalah tersebut.
"KPK di kepengurusan saat ini harus berani, tidak banci. Apalagi KPK kan kita anggap sebagai lembaga yang independen," kata Udin di pintu merah GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (17/2).
Udin menjelaskan kalau laporan terkait adanya tindak korupsi di kepengurusan PSSI era Nurdin, yang juga membawa nama mantan Ketua Badan Liga Indonesia, Andi Darussalam, dan CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono, itu sudah dimasukkan hampir dua bulan lalu atau tepatnya 22 Desember 2011. Namun, sampai saat ini KPK baru memanggilnya sebanyak satu kali.
Dalam pemanggilan pertama, Kamis (16/2) kemarin, Udin menjelaskan kalau KPK sudah memberi indikasi penyalahgunaan uang negara itu. Tapi, KPK masih memintanya untuk melengkapi bukti agar dugaan itu semakin jelas. "KPK meminta agar saya melaporkan lagi aliran dana itu ke mana saja. Jadi, supaya jelas," kata Udin.
Karena itu, Udin menyatakan dirinya akan segera melengkapi bukti tersebut dalam waktu satu minggu ke depan. "Saya berjanji dalam satu minggu ini, saya akan melaporkan temuan baru. Saya tidak pandang bulu. Siapapun yang menggunakan uang negara akan saya lapor. Saya juga berharap, kalau ada bukti tambahan KPK harus memproses," terang Udin.
| Editor | : | Frengky Aruan |
Komentar